loading...
Sangat saya sesalkan itu terjadi. Tentu ada sanksi, minimal teguran nanti. Komisi pengawas akan memeriksa dan rekomendasinya ke Dewan Kehormatan. Kalaupun dia meninggalkan ruangan, harusnya tidak usah pakai bilang-bilang, pakai istilah walkout.
Sumber kutipan : https://nasional.kompas.com/read/2018/03/13/11013861/walkout-saat-jokowi-pidato-kadiv-demokrat-akan-dapat-sanksi
Ini kan Jokowi ini sebagai presiden kita adalah tamu kehormatan yang diundang secara khusus oleh Ketua Kogasma AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) itu ke Istana. Jadi, Jokowi itu diundang secara khusus untuk acara Demokrat, Rapimnas Demokrat. Jadi kalau ada kader yang secara pribadi ingin memperlihatkan, mengekspresikan pendapatnya, itu tidak perlu dipublikasikan kepada umum karena ini akhirnya kan penilaian publik ada seakan-akan Demokrat itu tidak menghargai orang yang diundangnya sendiri. Apalagi, Jokowi itu kan datang di dalam statusnya sebagai presiden dan kita yang mengundang kan.
Sumber kutipan : https://news.detik.com/berita/d-3913932/sesalkan-ferdinand-pamer-walkout-pd-jokowi-itu-tamu-khusus-ahy?utm_medium=oa&utm_campaign=detikcomsocmed&utm_source=twitter&utm_content=detikcom
Aksi Ketua Divisi Hukum dan Advokasi mereka, Ferdinand Hutahaean, yang bangga melakukan walkout saat Presiden Joko Widodo berpidato di Rapimnas Partai Demokrat berbuntut panjang. Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin sendiri bahkan yang menyatakan kemungkinan dijatuhkannya sanksi kepada Ferdinand. Ferdinand sendiri memang terkenal frontal dalam menunjukkan ketidaksukaannya pada Jokowi, padahal dulu dirinya adalah salah satu anggota relawan pemenangan Jokowi. Apa yang membuatnya jadi berbalik arah, entahlah. Secara pribadi dia memang punya hak untuk menentukan pilihan politiknya sendiri. Tidak ada satu orang pun yang bisa memaksakan hal tersebut kepada orang lain.
Mungkin Hanya Ananda Sukarlan yang Cool dengan Ide Walkout
Tentu ketika banyak yang nyinyir dengan sikap Ferdinand orang akan membandingkan dengan Ananda Sukarlan saat walkout ketika Anies Baswedan berpidato di acara alumni Kanisius. Masalahnya adalah posisi Ananda adalah sama-sama tamu dengan Anies. Ananda tidak punya urusan politik apapun dengan Anies secara kelembagaan. Seingat saya yang memviralkan walkoutnya Ananda kala itu adalah teman-temannya yang datang di acara tersebut. Sementara Ferdinand justru menyebarluaskannya sendiri.
Tak semua orang, termasuk yang mendukung Ahok, setuju dengan langkah Ananda ini. Padahal ya itu tadi, Ananda hanyalah orang biasa yang kebetulan vokal dalam mendukung Ahok. Kebetulan juga followersnya banyak sehingga cuitan atau dukungannya jadi perhatian. Sikap Ananda itulah yang merupakan sikap pribadi. Berbeda dengan Ferdinan, meskipun dia menyebut itu adalah sikap pribadi tetap saja kapasitas kehadirannya di sana karena posisinya sebagai kader partai dan menempati posisi sebagai Ketua Divisi Hukum dan Advokasi. Coba kalau Ferdinand bukan siapa-siapa di Partai Demokrat mungkinkah dia bisa hadir di acara Rapimnas tersebut?
Bagaimanapun dengan posisinya itu Ferdinand di acara tersebut adalah representasi sebuah organisasi di mana dia punya keharusan untuk tunduk pada aturan partai. Anak Ketua Umumnya sendiri yang datang ke Istana mengantarkan undangan untuk Sang Presiden. Kalau bukan Jokowi dianggap tamu kehormatan buat apa? Kecuali posisi Ferdinand sama-sama sebagai tamu mungkin masuk akal jika dia memilih pergi dan kemudian membuat pernyataan sikap tentang langkah yang dilakukannya.
Jelas orang macam Ferdinand ini 'membahayakan' partai. Sebetulnya tak hanya Ferdinand, ada beberapa nama lain seperti Andi Arief, yang juga sering membuat pernyataan negatif. Padahal saat ini Partai Demokrat sedang membuat ancang-ancang ke mana mereka akan merapat utamanya menyambut Pilpres 2019. Sang Ketua Umum juga sedang rajin-rajinnya menjual anaknya baik ke publik maupun ke politisi lain agar punya elektabilitas dan daya tawar yang tinggi. Lha kok ada kadernya yang malah bersikap kontra secara frontal seperti ini. Jelas ini seperti memercikkan lumpur ke wajah Partai Demokrat yang saat ini kemungkinan juga menjajaki koalisi dengan pendukung Jokowi, meskipun memang ada kemungkinan juga mereka akan bergabung dengan poros ketiga atau bahkan merapat dengan Partai Gerindra. Semua itu mungkin, sepertinya tinggal tergantung apakah tawaran mereka kepada Demokrat serta pastinya jaminan posisi apa yang akan diberikan untuk Agus Harimurti.
0 Response to "Mungkin Maunya Tampak Cool Seperti Ananda Sukarlan, Eh Tahunya Ferdinand Hutahaean Malah Akan Dapat Sanksi"
Posting Komentar