loading...
Fahri Hamzah mengunggah beberapa cuitan yang diantaranya :
Mereka menganggap diri membela agama; tapi mereka tidak paham agama, umumnya mereka tidak punya ulama, tidak punya maroji’ (rujukan), tidak bermazhab, tidak paham bahasa Arab, tidak punya organisasi, sosial atau politik, juga tidak pernah haji atau umroh. #SiapaMereka ?
Mereka, setelah meninggal biasanya baru terungkap; hidupnya tertutup, jarang bergaul, jika perempuan bercadar, dikenal sebagai orang biasa saja, dan lain-lain identitas yang intinya adalah bahwa ia “punya dunia sendiri” yg tidak pernah tidak terlacak. #SiapaMereka ?
Tapi katanya perempuan mereka bercadar, lelaki mereka memakai celana Cingkrang, berjenggot, jidatnya hitam, dll. Tetapi mereka tidak mengerti Islam; menyerang rumah ibadah, membunuh ibu dan Anak2 dan semua hal yg dilarang dalam perang dan damai. #SiapaMereka ?
Memang mudah menumbuhkan jenggot, Gak usah dicukur, atau berpakaian untuk mengelabui manusia, tapi Allah maha tahu. Sebab jika memang mereka ingin mati sebagai syuhada, mengapa menyerang tempat yg diharamkan agama? Mengapa tak menunggu mati di bulan suci? #SiapaMereka ?
Jangankan syariat dalam perang sementara syariat dalam hidup yang Damai aja mereka Gak paham. Sehingga mereka bukan orang Islam, mereka robot yang diprogram untuk misi merusak nama agama Islam secara simbolik. #SiapaMereka ?
Jadi, orang gila itu ada di pucuk pimpinan, yang memerintahkan perang, dan menyiapkan regulasi bagi peperangan, ada juga yang menjadi robot yang menyiapkan diri untuk kematian yang konyol...siapa yang salah? Yang penting kita jangan jadi korban! #SiapaMereka ?
Indonesia ini, bukan saja tidak boleh jadi korban, tetapi harus menjadi penemu jalan baru bagi perdamaian dan dunia yang aman, yang hakiki. Maka, kita tidak boleh ikut2an apalagi mengikuti jejak kebodohan dan kekalahan. Kita punya jalan sendiri. #SiapaMereka ?
Indonesia, bangsa yang memandatkan “ikut serta dalam perdamaian dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial...” ini tidak boleh melayani birahi para penggiat perang yang mendapatkan keuntungan rupiah dan dolar dari tumpahnya darah...#SiapaMereka ?
Minggir lah yang tak sanggup. Amanah ini berat. Biarkan yang lain yang punya pikiran dan yang sanggup memikul beban. Ada yang ingin mengalihkan perhatian. Kegagalan negara ingin dikompensasi dengan perang. Akal sehat kita berkata tidak! #SiapaMereka ?
Bismillah, ini harapan menjelang Ramadhan. Tapi jika kalian tetap ingin menulis dalam aturan bahwa agama dan simbol2nya adalah perkakas perang, maka aku akan melawan. Aku berdoa agar Tuhan membuat perhitungan dengan kalian. #SiapaMereka ?
Musuh kita adalah pemerintah yang gagal membuat kita bersaudara sebab agama tidak ada yg mengajarkan kebencian...ajaran kebencian datang dari khotbah mereka yang gagal mengelola negara...perhatikanlah...
Saya itu nggak ngerti mana yang lebih bikin geram, teroris yang menyerang berbagai kota di Indonesia atau Fahri Hamzah yang duduk sambil jempolnya mengetikkan kalimat-kalimat di twitter tapi ujung-ujungnya membawa isu untuk ganti pemimpin, frontalnya 'Ganti Presiden', dengan balutan ungkapan keprihatinan atas aksi ini.
Saya capek dengan orang-orang yang menunggangi kasus terorisme ini untuk kepentingan politiknya. Ini kejahatan kemanusiaan. Sudahlah nggak usah egois dan jahat dengan bawa-bawa kepentingan politik kalian sementara rakyat kalian sedang berdarah-darah raganya dan terluka hatinya atas musibah ini.
Kata siapa para teroris itu tidak punya ulama? Kata siapa mereka tidak berorganisasi? Kata siapa mereka tidak punya kehidupan sosial? Mereka bersosialisasi, banyak yang bilang di lingkungan rumah mereka juga menyapa tetangganya. Tidak semua tertutup. Mereka berkumpul setiap minggu, bertemu dengan komunitasnya, menggelar pengajian. Jelas ada tokoh yang dituakan dan dihormati di majelis mereka. Yang mereka anggap ulama atau panutan. Salah kalau kita masih saja menutup mata.
Saya setuju dengan yang berpendapat umat Islam itu jangan denial lagi dengan mengatakan teroris itu tidak punya agama. Kenyataannya saat beraksi mereka berlandaskan alasan perjuangan agama. Mereka ini menganggap dirinya jihad dan ingin mati sebagai syuhada. Mereka percaya surga bisa diraih dengan konsep mereka. Tapi memang itu pemahaman yang salah. Mereka salah memaknai ajaran agama.
Akui sajalah memang ada saudara seiman kita yang tersesat dalam pencarian spiritualitasnya. Yang mungkin selama ini kita tahu, tapi memilih diam. Dan orang-orang macam Fahri ini nggak layak berkomentar karena selama ini ketika ada orang yang sudah berteriak dan mengingatkan untuk hati-hati dengan majelis atau komunitas tertentu selalu saja dituduh menghina Islam, tidak menghormati umat, dan sebagainya. Sudah banyak sebelumnya yang selalu mengingatkan kenapa penceramah yang khutbahnya provokatif dibiarkan. Tapi kalau ada yang mengingatkan selalu dituduh menista ulama. Pusing nggak lu?
Contoh lain ketika ada pelarangan penggunaan cadar di kampus atau ada dosen dan mahasiswa yang terlibat radikalisme diancam dikeluarkan. Selalu saja ada yang kontra. Memang tidak semua yang bercadar itu teroris, tapi saya yakin pihak kampus punya pertimbangan untuk menjaga kondusifnya lingkungan pembelajaran di sana. Tapi kan tiap kali ada yang seperti ini selalu saja diserang.
Rendah sekali cara Fahri Hamzah menggunakan tragedi ini untuk ujung-ujungnya jualan 'Ganti Presiden' meski itu diungkapkan secara implisit. Anda ini lho bagian dari Pemerintahan. Apa yang sudah Anda buat sehingga dengan jabatan Anda maka negara bisa melakukan langkah lebih besar membasmi radikalisme dan terorisme di negara ini?
Dari segi Fahri yang salah satu dedengkot PKS, pernah dengar berita anggota DPRD Pasuruan asal PKS ditangkap di Juanda karena diduga terlibat ISIS? Apa yang sudah Fahri lakukan sebagai elite partai mencegah kadernya seperti ini? Apa yang sudah dilakukan Fahri untuk mendorong PKS menumbuhkan masyarakat yang toleran dan punya rasa persaudaraan kuat satu sama lain? Kalian saja kemarin di DKI Jakarta membiarkan politik SARA mewarnai Pilkada kok.
0 Response to "Murahan Sekali Fahri Hamzah Gunakan Tragedi Terorisme Untuk Pesan Implisit Ganti Pemerintah"
Posting Komentar