loading...
Tentu anda sudah tahu bahwa Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) naik sekitar 345 ribu rupiah, tepatnya Rp 345.290. Kenaikan ini disebabkan adanaya penambahan jatah makan yang biasanya hanya 25 hari menjadi full 40 hari. Asumsinya biaya sekali makan yang awalnya 13,23 riyal atau sekitar 47.231 rupiah.
Sekarang mari kita hitung, biaya haji tahun lalu rata-rata 34.890.312 rupiah. Biasanya ada beberapa embarkasi yang harganya berbeda namun tidak terlalu berselisih. Selisih ini muncul karena biaya pesawatnya tentu tak sama jika berangkat dari embarkasi berbeda. Nah jatah makannya sekarang full 40 hari. Dengan asumsi sesuai yang dijabarkan Menetri Agama, Lukman Saifuddin, dalam cuitannya maka seharusnya penambahan biaya itu adalah 47.231 x 15 hari = 708.465 rupiah. Sementara kenaikan yang dipatok oleh Kementerian Agama hanyalah 345.290. Artinya justru Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) tahun 2018 lebih murah 363.175 dari harga yang seharusnya jika dihitung tiap jamaah mendapat jatah makan untuk 40 hari.
Herannya selalu saja ada yang memanfaatkan berita ini untuk memojokkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Padahal ngakunya orang beriman. Baru tahu saya bahwa orang beriman jaman sekarang malas iqra', tabayyun tapi sambil playing victims, dan pokoknya suudzon duluan. Menteri Agama pun menjelaskan soal hal ini, tapi tahukah Anda kemudian apa jawabannya?
Pak @lukmansaifuddin & @jokowi sebetulnya saya ingin menanggapi cuitan Bpk dg pujian. Eh malah disambar #HateSpeech ini. Kalau memang kenaikan ONH ini diikuti dgn peningkatan pelayanan, tentu kita semua akan mengapresiasi. Wajar bila ummat Islam spt saya keluhkan ini.
Baru ngomong seperti ini tapi cuitan di atasnya isinya begini :
0 Response to "Biaya Haji Naik Yang Disalahkan Tetap Jokowi Padahal Sebetulnya Justru Lebih Murah, Begitu Diklarifikasi Malah Playing Victims"
Posting Komentar