Relawan Segera Deklarasikan Gatot Nurmantyo Sebagai Capres, Inikah Poros Ketiga Di Luar Jokowi dan Prabowo?

loading...







April mendatang Jenderal Gatot Nurmantyo akan resmi pensiun dari TNI. Di saat itulah para relawan yang mendukungnya untuk maju sebagai Calon Presiden di Pilpres 2019 yang menamakan diri Selendang Putih Nusantara akan melakukan deklarasi sebagai bentuk dukungan resmi meski belum bisa memastikan tanggal resminya. Mereka mengklaim sebagai tim yang beroperasi secara mandiri.


Insya Allah (akan segera deklarasi). Setelah (Gatot) pensiun, kami akan bahas deklarasi secepatnya dan kami integrasikan. Dua partai yang sudah berkomunikasi adalah PKS dan PAN. Dalam waktu dekat ini akan bertemu Demokrat dan PKB. Kalau sudah sepakat nanti bersama partai, besar-besaran di Jakarta.


Sumber kutipan dan foto : https://nasional.tempo.co/read/1068443/relawan-segera-deklarasikan-gatot-nurmantyo-jadi-capres


Mungkinkah Gatot Nurmantyo Adalah Poros Ketiga?

Nah, pernyataan Ketua Relawan Selendang Putih Nusantara, Rama Yumatha, di atas menurut saya menarik. Soal Gatot Nurmantyo akan maju ke kontestasi politik di Pilpres 2019 sebetulnya bukan hal baru. Tidak ada yang merasa kaget. Tanda dan gejalanya sudah berulangkali nampak termasuk ketika membacakan puisi yang ditafsirkan sebagai kritik kepada Pemerintah. Aneh, padahal statusnya sebagai Panglima TNI itu masih dibawah Panglima Tertinggi yakni Presiden. Dan sikap nglamak ini jelas bukan contoh yang diajarkan oleh kehidupan prajurit sejak awal.

Balik lagi ke pencalonan Gatot, mungkinkah ini adalah poros ketiga yang selama ini digemborkan sebagai alternatif selain Jokowi dan Prabowo? Pihak yang tidak puas dengan Jokowi dengan berbagai alasan belum tentu juga sreg dengan figur Prabowo mengingat cerita-cerita lama mengenai sang Ketua Umum Partai Gerindra ini. Secara politis pun ada banyak yang ingin berkuasa namun tahu bahwa bagi Gerindra kemungkinan besar Prabowo jadi Capres adalah harga mati. Hitung-hitungan ini memang tidak menguntungkan bagi Prabowo sebab partai lain tahu elektabilitas Prabowo tak terlalu bagus. Mengajukan Prabowo sama dengan bunuh diri sehingga harus ada calon alternatif.

Dan Gatot Nurmantyo adalah salah satu calon alternatif yang banyak dilirik. Gatot selama ini tampil mencitrakan diri sebagai prajurit yang Islam, agama mayoritas warga negara Indonesia. Bukan rahasia juga bahwa banyak yang menilai pemimpin militer lebih oke daripada Presiden yang berasal dari sipil (*padahal fakta sekarang menunjukkan hal yang sebaliknya, pemimpin sipil pun ternyata oke sekali kinerjanya). Jadi tentu Gatot punya nilai plus di sini. Selain itu setidaknya Gatot belum diketahui punya dosa masa lalu yang membuat banyak orang menilai dirinya secara negatif. Walaupun sebenarnya seperti apa tentu waktu yang akan menjawab bukan?


Rapimnas Partai Demokrat kemarin juga belum punya sikap tegas ke mana dukungan partai dalam Pilpres mendatang. Tampaknya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum masih ingin punya nilai tawar dan menempatkan (kemungkinan besar) Agus Harimurti entah di posisi Calon Wakil Presiden atau ada jaminan bisa masuk kabinet. Ini hal yang paling realistis yang mungkin disodorkan Demokrat karena kalau AHY menjadi Calon Presiden di 2019 terlalu mustahil.

Poros ketiga sendiri diwacanakan oleh Presiden PKS, Muhammad Sohibul Iman. Ia mendorong Partai Demokrat bersama PAN dan PKB membentuk poros baru di Pilpres 2019. Alasannya, agar kontestasi pilpres bisa diikuti calon alternatif di luar Presiden Joko Widodo dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Jadi kalau dihubungkan dengan pernyataan Ketua Relawan Selendang Putih Nusantara, Rama Yumatha, di atas sepertinya cocok dengan konsep poros ketiga yang diusung. Pertanyaannya sekarang tinggal PKS mau berdiri di mana padahal Gerindra sendiri sudah menggadang-gadang PKS untuk menjadi pendukung mereka di Pilpres mendatang.

Kalau PKS memilih bersama poros ketiga, kira-kira siapa lagi yang akan digandeng oleh Gerindra? Atau jangan-jangan poros ketiga ini adalah trik untuk menggagalkan Jokowi menang satu putaran saja? Skenario yang sama dengan Pilkada DKI Jakarta untuk menghadirkan tiga kandidat yang kemudian berharap limpahan suara di putaran kedua? Masalahnya mungkinkah hal yang sama akan terjadi jika skenario ini dijalankan tanpa isu ayat,mayat, atau hal-hal lain yang bersifat SARA?


0 Response to "Relawan Segera Deklarasikan Gatot Nurmantyo Sebagai Capres, Inikah Poros Ketiga Di Luar Jokowi dan Prabowo?"

Posting Komentar