Miris! Rakyat Jakarta Makan Daging Hasil Ngutang! Salah Siapa?

loading...






Apa lagi ini? Nah, ini satu lagi kekonyolan Anies dan Sandiaga. Membuat keputusan tanpa perhitungan dan pertimbangan yang matang. Akhirnya di kemudian hari jadi begini. PD Dharma Jaya adalah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yang juga diberi amanat untuk melayani pengguna Kartu Jakarta Pintar (KJP), menyediakan kebutuhan pangan bagi 700.000 warga DKI yang disubsidi.

Dulunya, pada era kepemimpinan Ahok, PD Dharma Jaya mendapatkan penyertaan dana. Ahok menegaskan bahwa suntikan dana itu penting guna menjaga kestabilan harga dan pasokan beras maupun daging sapi, khususnya menjelang Idul Fitri. Namun, tahun lalu, Anies dan Sandiaga memutuskan untuk menghentikan Penyertaan Modal Daerah (PMD). Jadi untuk hal layanan publik ini, PD Dharma Jaya harus mengandalkan dana Public Service Obligation (PSO), yang ternyata sampai saat ini belum juga turun.


Waktu itu, Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusuma Jati, sudah mewanti-wanti soal dampak peniadaan PMD terhadap layanan publik yang diembannya. Dilansir oleh bbc.com, Marina menyatakan, “Yang jadi masalah adalah layanan publiknya, itu butuh supporting yang seharusnya Pak Gub dan Pak Wagub tahu dulu ini bagaimana. Saya harus putar otak bagaimana cara saya mendapatkan stok itu. Ini yang belum terpikir sama saya. Kami coba menyampaikan bahwa untuk Dharma Jaya seharusnya tidak boleh dicoret ya.”

Selain Marina, anggota DPRD DKI, Bestari Barus juga menyuarakan concern yang sama, “Kalau BUMD-nya sangat bersinggungan dengan pelayanan masyarakat, jangan dipaksa menjadi mandiri atau bahkan dialihkan sahamnya. Nanti akan menjadi masalah di belakang hari ketika Pemprov DKI tak lagi bisa mengontrol kebutuhan dasar masyarakat Jakarta. Nanti pada saat momen-momen tertentu, seperti Lebaran atau puasa, ini akan memberatkan masyarakat karena tidak mendapat operasi pasar sebab kemampuan BUMD tidak ada.”

Tidak perlu menunggu momen Lebaran, sekarang pun ternyata PD Dharma Jaya sampai berhutang Rp 80 miliar untuk urusan pasokan daging ayam bersubsidi. Waduh! Dana PSO 2018 sebesar Rp 41 miliar yang dijanjikan juga belum cair sejak November 2017. "Pokoknya saya begini, saya berusaha keras cari sana-sini. Sekarang di sana nilai (hutangnya) sudah sampai Rp 80 miliar," kata Marina.

Menurut Marina, para pengusaha daging ayam pun tidak bisa terus-menerus diutangi olehnya. Apalagi, banyak di antara perusahaan itu masih berskala kecil dan menengah dengan modal yang terbatas. "Ya sudah habis. Orang mau ngutangin juga limited. Anak-anak sudah dimaki-maki sama supplier, sampai nangis-nangis," ujarnya.

Walaupun demikian, Marina berjanji pihaknya tidak akan berhenti menyetok pasokan daging ayam murah ke pasar-pasar, khususnya untuk penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP). Dia juga akan berusaha mencari pinjaman dana untuk menjaga ketersediaan stok. "Enggak (menghentikan pasokan) juga, sih. Ya pada teriak saja. Saya usahakan terus cari barang, sampai ada orang yang mau ngutangin lagi," tambah dia. Perlu dicatat bahwa serapan kebutuhan daging ayam setiap tanggal 5 di satu bulan hingga sepekan ke depannya adalah 20 ton per hari.

Apa kata Sandiaga? “Saya dilaporkan sekitar 10 hari lalu, Bu Marina nangis-nangis ke saya 'Belum turun uangnya' terus saya bilang ‘Saya bantu, sabar bu’”, ujar Sandiaga kepada media Rabu kemarin. “Saya cek ke DKPKP memang lagi diproses, saya nanti akan dorong supaya lebih cepat, saya minta Bu Marina sampaikan dan koordinasikan dengan para supplier, para vendor kita lagi proses, kita akan selesaikan.”

Gitu aja, bos? Dan itu sudah 10 hari yang lalu ya laporannya dari Dharma Jaya (sambil tepok kening). Sadar nggak sih kalau masalah itu sudah diperingatkan jauh-jauh hari sebelumnya, dan itu sebenarnya kesalahan anda! Yang tidak bisa membedakan yang mana BUMD yang bisa cari profit, dan yang mana yang punya amanat untuk layanan publik. Malah, peniadaan PMD itu sebenarnya untuk dialihkan ke program kunci seperti OK OCE dan Rumah DP Rp 0 (bbc.com) kan? Konyol memang.

(Sekian)

CATATAN TAMBAHAN

Sesudah tulisan ini dirilis, ada perkembangan baru terkait hal ini. Yaitu klasrifikasi dari Dirut PD Dharma Jaya, Marina. “Bahwa saya datang nangis-nangis ke Pak Sandi, itu tidak lho. Saya datang ke sana mengakukan pengunduran diri. Tolong catat itu. Serius. Saya tidak pernah menangis," kata Marina kepada media hari ini. Marina mengaku pengunduran diri itu disampaikan ke Sandiaga beberapa waktu lalu. Alasannya, ia kesal dengan kinerja satuan kerja perangkat dinas (SKPD) yang mempersulit dirinya. Dilansir dari kompas.com, lengkapnya : https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/15/12430081/dirut-pd-dharma-jaya-saya-tidak-pernah-menangis-ke-pak-sandi-saya


0 Response to "Miris! Rakyat Jakarta Makan Daging Hasil Ngutang! Salah Siapa?"

Posting Komentar