loading...
Akhirnya Arseto, anak Pariadji menyerahkan diri kepada pihak kepolisian atas laporan dari pendukung Jokowi Mania alias Joman atas dugaan fitnah mengenai undangan seharga 25 juta tersebut. Hal ini membuat saya mengapresiasi Arseto. Meniru Ahok yang taat hukum, Arseto taat hukum. Rasanya Rizieq harus belajar dari orang ini…
Arseto dilaporkan karena diduga melakukan fitnah terhadap Joko Widodo dan pendukungnya. Ia merasa dirugikan karena ia merasa diminta 25 juta untuk undangan pernikahan anak Joko Widodo, yang pada saat itu adalah Kahiyang dan Bobby.
Ia merasa kecewa, dan merasa dimanfaatkan oleh para pendukung Jokowi yang ia tidak sebut namanya. Bahkan di dalam video itu, Arseto mengatakan Joko Widodo sudah kaya. Ia mengatakan juga bahwa Jokowi adalah presiden yang paling banyak bermain proyek dan sudah sangat kaya.
Terlihat dari kata-katanya dengan intonasi yang tinggi, Arseto mengekspresikan kekecewaannya dengan cara yang salah. Ia bahkan mengeluarkan istilah kasar yakni “bajingan” dan “setan”, entah kepada Joko Widodo atau pendukung Joko Widodo.
Akhirnya saya memviralkan videonya, dan membuat publik terbuka, bahwa ada orang seperti ini yang menghina. Keadilan rasanya harus ditegakkan, untuk dunia yang sedang gelap ini. Dunia perpolitikan di Indonesia begitu kelam, dengan ketidakbecusan para netizen dalam menyebarkan berita. Di tengah-tengah arus hoax yang masih kencang ini, Seword hadir untuk mengkritisi dan membela orang baik.
Artikel yang viral itu, disambut oleh beberapa media online lainnya, baik dari media opini maupun media pemberitaan resmi. Viralnya artikel tersebut, membuat para pendukung Joko Widodo akhirnya memberikan respons yang bermacam-macam.
Ada yang mengatakan bahwa Arseto masih kanak-kanak, ada juga yang mengkritisi cara bicaranya yang tidak jelas. Ada yang kasihan dan mengatakan kepada saya “Sudah jangan dibully, dia itu anak pendeta”, bahkan ada yang mengatakan “Sudah lah, dia sudah meminta maaf.”
Memang dia sudah meminta maaf, namun tetap saja ada nuansa di dalam hatinya yang saya baca, bahwa dia merasa tidak bersalah dan dia menganggap dirinya korban bully dari pendukung Joko Widodo.
Singkat cerita, dirinya yang panik dan semakin menjadi-jadi, akhirnya menyerahkan diri ke polisi. Hal ini tentunya patut diapresiasi. Arseto datang ke kantor polisi dan siap diperiksa. Mau terpaksa atau inisiatif sendiri, tentu kita harus menghargai aksinya.
Arseto menyerahkan diri, dia tidak kabur, dirinya menjalankan panggilan dengan baik. Semoga saja tidak mangkir, atau pergi ke luar negeri. Arseto menunjukkan bahwa dirinya bukan Rizieq. Seharusnya Rizieq bisa belajar melaui anak muda bernama Arseto dalam kasus taat hukum, jika masih belum mampu belajar dari Ahok. Setidaknya begitu…
Lantas bagaimana dengan Rizieq? Rizieq adalah seorang buron yang saat ini dikabarkan sedang ada di Arab. Sama seperti Arseto, Rizieq juga menghadapi kasus hukum. Namu perbedaan antara dua orang ini adalah ketaatan hukumnya. Setidaknya saya percaya bahwa Arseto masih dikelilingi oleh orang-orang baik. Ini harus diapresiasi.
Apresiasi pun saya tidak lakukan dengan berlebihan. Sepantasnya saja, seorang warga negara yang patuh, harus menjadi warga negara yang memenuhi panggilan kepolisian, jika diperlukan. Membandingkan dengan Rizieq, Arseto jauh lebih jantan. Kasus hukum ia hadapi dengan baik. Tidak mangkir, tidak kabur, apalagi nyaris setahun.
Pihak kepolisian pun pada akhirnya menggeledah rumah dan apartment Arseto, sesaat dirinya menyerahkan diri ke kantor polisi. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono pun mengatakan bahwa rumahnya saat ini sedang digeledah untuk keperluan penyidikan lebih jauh lagi.
"Penggeledahan saja di rumahnya… Iya pokoknya dia ada rumah dan apartemennya… Yang geledah dari Krimsus, jumlahnya saya enggak paham" kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dihubungi detikcom, Rabu (28/3/2018). Sumber dapat diakses di sini.
Terima kasih saya ucapkan sebesar-besarnya untuk para netizen yang mengawal kasus ini. Indonesia harus terbebas dari hoax dan kabar miring. Indonesia harus lebih menghargai manusia. Kemajuan teknologi harus diiringi dengan kemajuan mental dari penggunanya.
Indonesia harus berbenah. Semoga saja kejadian Arseto tidak terjadi lagi di Indonesia. Semoga Rizieq belajar dari seorang anak pendeta yang taat hukum. Selamat Arseto, kamu sudah naik satu level di kehidupanmu. Hadapilah dengan jantan!
Betul kan yang saya katakan?
0 Response to "BERITA VIRAL !!! Dilaporkan Polisi, Arseto Akhirnya Menyerahkan Diri, Rizieq Harus Belajar dari Anak Pendeta"
Posting Komentar