loading...
Jenderal ini sudah pensiun. Tapi kharismanya membuat beliau dijagokan cawapres baik untuk Jokowi maupun Prabowo. Sebagaimana diberitakan tempo.co, setelah pensiun pada 31 Maret 2018, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yakin bisa mengalahkan Presiden Joko Widodo. Mantan Panglima TNI itu pun mengungkapkan rencananya setelah pensiun saat mengunjungi Tempo pada Selasa, 27 Maret 2018. Gatot banyak bicara tentang dia serta hubungannya dengan para menteri dan Presiden Joko Widodo.
“Sekarang saya punya kebanggaan tersendiri, saya bisa mengalahkan Pak Jokowi,” kata Gatot saat ditanya soal hubungannya dengan Jokowi di hadapan redaksi Tempo.
Ia yakin mampu mengalahkan Jokowi dalam hal berbagi waktu dengan keluarga, termasuk soal mengasuh cucu. “Beliau (Presiden Jokowi) belum tentu bisa sepekan satu kali. Saya bisa tiap hari,” ucap mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang sudah punya dua cucu ini.
Sembari mengasuh cucu, Gatot juga mempersiapkan rencananya untuk beternak ayam di Purwakarta, Jawa Barat. “Baru dibangun, (sekarang sedang) pematangan tanah,” ujar Gatot. Ia menggandeng mahasiswa Institut Pertanian Bogor untuk mendesain peternakan dan sistem pemasarannya.
Gatot menuturkan peternakannya akan mencapai titik impas (BEP) dalam waktu 2,5 tahun. Sebab, pasar untuk peternakan ayam kini menjadi rebutan. Ia tak khawatir soal gaji pegawai. “Gajinya dari kotoran ayam saja berlebih.”
Ia menolak menanggapi sejumlah isu pencalonannya dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019 karena belum memasuki masa pensiun. "Saya pingin pensiun dulu. Saya takut bermimpi apa setelah pensiun nanti."
Dalam sejumlah survei, nama Gatot muncul dengan elektabilitas yang tidak kecil, baik sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden, dalam Pemilu 2019. Ia juga dikabarkan dekat dengan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto. "Saya siap menjadi apa pun untuk mengabdi kepada bangsa dan negara."
Menjelang masa pensiun pada 31 Maret 2018, Jenderal Gatot Nurmantyo melakukan safari media. Mantan Panglima TNI itu pun mengunjungi kantor Tempo pada 27 Maret 2018. Di hadapan tim redaksi Tempo, Gatot pun blak-blakan menjawab sejumlah isu yang dihadapi di penghujung masa jabatan panglimanya.
Raut wajah Gatot sumringah dalam obrolan selama 2,5 jam bercerita pengalaman selama 37 tahun kehidupan di TNI. “Saya menjadi perwira pada 1 Maret 1982, selama itu, saya mendedikasikan semua pikiran saya untuk TNI. Saya tidak mau setengah-setengah,” kata Gatot, yang juga mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu
Gatot mengungkapkan perasaannya menjelang masa pensiunnya. “Cita-cita saya memang pensiun,” kata dia. Menurut dia, memasuki masa pensiun berarti memiliki umur panjang dan tidak memiliki kesalahan apapun selama menjalankan tugas militernya. “Saya sederhana saja. Cita-cita saya kanpensiun.”
Gatot pun bercerita soal awal mula masuk ke dunia angkatan bersenjata. Ia meyakini cita-cita menjadi tentara bukan hanya dari dirinya, tetapi juga keluarganya. Sebagai anak tertua dari tujuh bersaudara, ia sudah terlatih untuk membantu urusan rumah tangga keluarganya. “Bahkan uang belanja pun sudah diberikan kepada saya sejak kelas 5 SD, jadi, saya sudah terbiasa mengambil untung,” kata Gatot sambil tertawa berkelakar.
Hobi Gatot berkelahi. Suatu saat, menghabiskan masa kecilnya di Manado, Sulawesi Utara, Gatot memiliki sarung tinju. Ia mencari teman sepantaran, menantangnya untuk berkelahi. “Berani tidak melawan saya? Kalau menang, saya beri uang. Kadang-kadang pernah sampai babak-belur. Ha-ha-ha,” ujar Gatot mengenang masa lalunya.
Setelahnya, Gatot Nurmantyo banyak bercerita soal rencana setelah memasuki masa pensiunnya. Bukan tanpa sebab, nama Gatot ramai dibicarakan sebagai nama yang potensial dalam Pemilihan Presiden 2019. Ia pun bicara soal pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sampai soal kemungkinan dirinya maju dalam kontestasi pemilu mendatang.
Jakarta- Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo enggan membicarakan soal pemilihan presiden 2019 meski saat ini ia telah melepaskan jabatan sebagai panglima. Ia mengatakan saat ini ia masih berstatus sebagai tentara yang masih aktif sehingga dia tidak dapat melakukan politik praktis.
"Mau dipinang bagaimana pun juga saya masih tentara, tetap saja saya enggak mau dipinang selama saya masih tentara," kata Gatot di Markas Besar TNI Angkatan Darat pada Senin, 15 Januari 2018.
Sambil menunggu masa pensiun, Gatot mengaku sudah punya kegiatan baru. Ia beternak ayam di Purwakarta, Jawa Barat.
Jadi tidaknya Jenderal Gatot jadi Cawapres tentu kita harus bersabar menunggu waktunya.
0 Response to "Jenderal Gatot : Saya Bisa Mengalahkan Pak Jokowi"
Posting Komentar