Wah! Gerindra Ditinggal Kadernya Rame-Rame, Jadi Yang Bubar Indonesia Atau Gerindra?

loading...





Kira-kira satu minggu yang lalu, saya membaca adanya politisi Gerindra yang hengkang dan bergabung ke Partai NasDem. Adalah Bupati Minahasa Utara (Sulawesi Utara), Vonny Anneke Panambunan yang waktu itu mendeklarasikan diri bergabung dengan Partai NasDem. Seperti yang dilansir oleh metrotvnews.com, kepindahan Vonny karena menemukan rasa nyaman di Partai Nasdem.

Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti yang memberikan penilaian tersebut. "Saya pikir karena rasa nyaman, kalau di NasDem saya lihat agak equal ya. Enggak ada terlihat dominasi yang terlalu kuat," kata Ray. Menurutnya, suasana di NasDem berbeda di partai lain, misalnya di Gerindra. Partai lama dari Vonny Anneke Panambunan itu dinilai memiliki dominasi tersendiri. "Kalau di Gerindra kan terkesan apa kata Prabowo, di NasDem hal itu kurang nonjol. Meski enggak kental dominasinya, tapi egalitariannya terasa," kata Ray.


Poin kedua, perpindahan politisi ini karena melihat tren yang dibawa NasDem. Ray menyebut partai pimpinan Surya Paloh itu getol menyuarakan perubahan atau restorasi ke arah yang lebih baik. Hal ini juga nampak nyata saat Fraksi NasDem di DPR menolak UU MD3. "Secara umum NasDem ikut arus yang pro dengan perbaikan bangsa," kata Ray.

Vonny sendiri menyatakan, dia pindah ke Nasdem karena merasa partai politik itu adalah partai besar di masa depan. "Saya menyatakan diri sekarang ini bukan karena paksaan. Saya sadar dan saya sekarang ikut partai Bapak,” ungkap Vonny sambil mengarahkan tangan ke Surya Paloh yang duduk di barisan terdepan (kompas.com).

Ternyata bukan hanya Vonny, kabar perpindahan yang mengejutkan juga datang dari Kabupaten Karawang, Jawa Barat, karena hengkangnya rame-rame. Seperti yang dilansir oleh antaranews.com, puluhan kader dan pengurus tingkat kecamatan Partai Gerindra Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyatakan keluar dari dan bergabung ke Partai Hanura. "Ini adalah sebuah pilihan yang tepat. Karena kami ingin benar-benar berjuang atas nama hati nurani rakyat. Bukan atas diri sendiri atau kelompok," kata mantan Ketua Pengurus Anak Cabang Partai Gerindra Kecamatan Banyusari, Pendi, di Karawang, Minggu.

Ditanya lebih lanjut mengenai alasan kepindahannya ke Partai Hanura, sejumlah kader eks Partai Gerindra itu tidak menyampaikan alasan secara jelas. Mereka hanya menyebutkan kalau kepindahan ke Partai Gerindra merupakan sikap yang tepat.

Informasi yang dihimpun oleh antaranews.com, puluhan kader dan pengurus tingkat kecamatan Partai Gerindra Karawang yang pindah ke Partai Hanura berasal dari 17 perwakilan Pengurus Anak Cabang Gerindra seKarawang. Mereka memutuskan pindah ke Hanura secara resmi, ditandai dengan deklarasi yang digelar pada Sabtu, tanggal 24 Maret 2018 di rumah salah seorang kader Gerindra Karawang, di Kecamatan Klari, Karawang.

Inisiator deklarasi, Hoerul menyatakan, deklarasi digelar sebagai langkah dalam memantapkan diri untuk gabung bersama Partai Hanura. Langkah tersebut, merupakan hak politik pribadi sebagai warga negara dalam menentukan pilihannya.

Ketua DPC Partai Hanura Karawang, Ahmad Ardiansyah menyambut baik pindahnya kader dan pengurus Gerindra ke partai yang dipimpinnya. "Kami dari Hanura dengan lapang hati menerima kawan-kawan untuk berjuang bersama, memperjuangkan kepentingan rakyat. Sebab, dalam organisasi manapun, ketika ada orang yang ingin masuk, dengan senang hati diterima," kata dia.

Wah, katanya Indonesia yang akan bubar di tahun 2030, kok malah dari Gerindra sendiri yang bubar-bubar? Kenapa hal ini terjadi ya? Memang bahwa pemilihan partai sebagai tempat untuk membawa aspirasi adalah hak politik pribadi masing-masing. Namun kalau rame-rame kan jadi banyak pertanyaan. Apakah memang lingkungan di dalam Gerindra seperti yang tadi diamati oleh Ray Rangkuti, sangat didominasi oleh Ketua Umumnya yaitu Prabowo Subianto? Dominasi yang dirasa sangat kuat sehingga partai menjadi ajang perjuangan diri pribadi atau kelompok, seperti yang dikatakan oleh para kader dan pengurus di Kabupaten Karawang yang hengkang ke Partai Hanura? Padahal menurut mereka, mereka ingin benar-benar berjuang atas nama hati nurani rakyat. Well, hanya kalangan internal Gerindra yang tahu.

Yang terlihat sekarang adalah banyak kader dan pengurus yang pindah rame-rame ke partai lain. Membuat banyak kalangan membuat asumsi, termasuk saya kayaknya. Ok, kita lihat lagi perkembangannya nanti ya.

(Sekian)


0 Response to " Wah! Gerindra Ditinggal Kadernya Rame-Rame, Jadi Yang Bubar Indonesia Atau Gerindra?"

Posting Komentar