loading...
Bayangkan anda ditugaskan oleh Gubernur anda untuk menyediakan daging murah bagi rakyat. Tapi, anda tidak mendapatkan Penyertaan Modal Daerah (PMD) sebagai sumber dana daging tersebut. Jadi duitnya darimana dong? Mungkin saja menurut Pemprov DKI jaman now, duit itu bisa turun dari langit.
Nah, inilah yang terjadi pada PD Dharma Jaya. Mereka bertugas menyediakan daging murah tapi tanpa diberi dana. Akhirnya ya hutang sampai tidak bisa ngutang lagi.
"Pokoknya saya begini, saya berusaha keras cari sana-sini. Sekarang di sana nilainya sudah sampai Rp 80 miliar, sekarang kan sudah jalan Maret. Sampai Februari tuh sudah banyak banget (utang). Ya sudah habis, ya orang mau ngutangin limited," kata Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusumajati.
"Tetapi, untuk ketahanan pangan, untuk warga yang mau kami bahagiakan, lalu saya disuruh cari uang, itu unfair," kata Marina tahun lalu.
Kesusahan ini akhirnya mendorong Marina Ratna Dwi Kusumajati mundur dari jabatannya.
"Saya pikir saya bisa berkarya di tempat lain. Yang bisa mendukung... Saya mau mendukung pemerintah untuk pemerintah ini menjadi baik. Saya ingin juga bekerja buat rakyat! Saya ingin... Tapi yang mana? Yang seperti apa, kalau sayanya kerja sendiri akhirnya mentok?" kata Marina
Tentu saja keinginan mundur oleh Marina bisa dimengerti. Disuruh menjual daging murah tapi tanpa bantuan dana. Dimana logika berpikirnya? Emangnya ada sapi yang harganya Rp. 0? Mana ada orang yang bisa sabaran kalau diperlakukan seperti ini?
Nah, respon Anies sungguh luar biasa. Dia masih saja merasa tak bersalah. Mungkin bagi dia kata-kata manis bisa membuat harga daging menjadi Rp. 0.
“Kalau (Dirut PD Dharma Jaya) pengin mundur, mudur saja lah, enggak usah pakai ancam-ancaman, mundur saja,” ujar Anies
“Tidak ada orang yang tak bisa diganti, tidak ada orang yang irreplaceable, everyone is replaceable,” kata Anies.
Anies menuturkan dirinya sangat menghargai orang yang bersikap profesional. Namun, saat ditanyai apakah sikap yang ditunjukan Marina menggambarkan ketidakprofesionalan, Anies tak menjawab dengan lugas.
“Anda nilai sendiri. Jadilah orang profesional titik,” kata Anies.
Begini ya Pak Anies yang sangat multi talenta. Mau seprofesional bagaimanapun seseorang itu, mereka tidak akan bisa membeli daging menggunakan daun jambu. Pemprov DKI meminta PD Dharma Jaya menyediakan daging murah tanpa modal. Ini logikanya dibuang kemana? Ke Tanah Abang?
Anda baru saja meminta orang melakukan hal yang mustahil. PD Dharma Jaya sampai berhutang dan saat berita ini menyebar, akhirnya dana yang ditunggu bisa cair. Itupun sudah terlambat, hutang sudah menumpuk.
Jadi yang profesional siapa? Orang yang berhutang akibat pimpinan yang ‘terlalu pintar’ atau Gubernur tertentu yang menutup jalan demi PKL? Nah, seperti kata Anies, Andalah yang nilai sendiri.
Masalah pangan ini sebenarnya bermula pada November 2017, ketika PD Dharma Jaya menjadi salah satu BUMD yang tidak akan diberikan penyertaan modal daerah (PMD) pada tahun 2018. PMD yang awalnya diajukan oleh PD Dharma Jaya adalah sebesar Rp 39 miliar.
Namun atas arahan Sandiaga, PD Dharma Jaya dan beberapa BUMD lainnya tidak diberikan PMD. Alasannya, supaya BUMD ini bisa mandiri tanpa terus menerus mendapatkan suntikan dana dari pemerintah.
Kemudian, Marina dijanjikan akan mendapat dana public service obligation (PSO) sebagai gantinya. Namun, PSO itu tak kunjung cair sejak akhir tahun lalu sehingga PD Dharma Jaya kesulitan menyediakan daging bersubsidi dan harus berhutang.
Setelah berita ini menjadi heboh, akhirnya dana tersebut tiba-tiba cair. Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI Jakarta Michael Rolandi mengatakan dana public service obligation (PSO) untuk PD Dharma Jaya sudah cair. Dana tersebut sudah cair sejak kemarin.
"Sudah cair, kemarin cair," ujar Michael
Mantap ya pak, cairnya kemarin padahal masalahnya sejak tahun lalu. Dan anda tahu bagaimana ceritanya dana ini bisa cair? Sandiaga dengan mulut manisnya membuat Michael bekerja keras demi PD Dharma Jaya. Berikut kata-kata Sandi:
"Pak Michael kurang sayang-sayang Bu Marina (Dirut PD Dharma Jaya), kurang dielus-elus," kata Sandiaga berseloroh
Michael pun tertawa mendengar Sandiaga.
Apakah kata-kata tersebut etis? Andalah sendiri yang menilai. Kita hanya bisa meringis melihat Jakarta jaman now.
0 Response to " Anies: “Kalau Pengen Mundur, Mundur Saja lah, Enggak Usah Pakai Ancam-Ancaman, Mundur Saja”"
Posting Komentar