Sepenting Apa Sih Novel Bamukmin Hingga Beranggapan Dirinya Mau Ditangkap?

loading...






Drama apa lagi yang sedang dimainkam oleh Novel Bamukmin? Siapa dia? Keterlaluan kalau pembaca sampai tidak mengenal orang ini. Salah satu anggota gerombolan sebelah yang merasa sok benar hanya karena membawa dan menyeret agama.

Baru-baru ini dia curhat dan mengaku mendapat kabar dirinya akan ditangkap? Pernyataan ini keluar dari mulutnya karena sikapnya yang tidak berubah usai pilpres 2019. Dia juga mengaku hubungannya dengan BPN Prabowo-Sandi sudah retak.


Ini adalah studi kasus di mana orang pura-pura buta padahal kesalahannya cukup banyak. Sok benar. Dulu saja dia pernah diberhentikan dari FPI karena sembarangan mengeluarkan statement tanpa koordinasi terlebih dahulu.

Ini tidak sulit dipahami, Novel memang suka cari masalah dan sensasi. Dia sendiri pun mengakui, saat ini ada ketidakharmonisan antara kubu PA 212 dengan pendukung Prabowo. Setahu saya, PA 212 bahkan mengatakan sudah putus hubungan dengan Prabowo. Masalah muncul setelah Prabowo melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Stasiun MRT Lebak Bulus beberapa waktu lalu.

Bukan hanya itu, Prabowo juga dituding sebagai pengkhianat karena tidak menjalankan aspirasi umat. Umat yang stres, sakit hati dan tidak mau rekonsiliasi. Dengan sikap seperti itu, sudah sewajarnya Novel disingkirkan saja karena sudah mirip seperti duri dalam daging kalau tidak mau disebut sebagai parasit yang merugikan.

Tak salah juga kalau dirinya langsung dipecat dari posisi tim advokasi BPN Prabowo-Sandiaga. Dia saja sudah tak dukung, ngapain lagi dipertahankan? Wajib disepak keluar.

“Bahkan saya dikabarkan akan ditangkap, cuma saya enggak tahu ditangkap atas permintaan kubu 01 atau 02,” kata Novel.

Ini terkait dengan aksi di MK.

Dia menceritakan kisahnya pernah ditendang dari grup WhatsApp tim hukum Prabowo. Ini karena dia melawan perintah Prabowo untuk tak turun ke jalan selama sidang sengketa pemilihan presiden di MK.

Diketahui, tiga hari sebelum sidang MK digelar pada 14 juni 2019, Prabowo merilis video yang mengimbau pendukungnya untuk tidak berbondong-bondong ke Mahkamah Konstitusi. Seorang petinggi Gerindra menegaskan bahwa instruksi tersebut harus dipatuhi.

"Kita satu komando," tertulis dalam percakapan yang ditunjukkan Novel.


Dasar Novel yang memang keras kepala dan merasa hebat. Dia mengabaikan instruksi tersebut, sehingga dia tetap berunjuk rasa pada sidang pertama di MK, bahkan berorasi di sana. Tidak lama setelah perbuatannya itu, dia ditelepon seorang anggota advokasi dan diberi tahu menjadi target untuk dipenjarakan. Sehari setelahnya, Novel ditendang dari grup WhatsApp tim hukum Prabowo.

Salah sendiri, siapa suruh jadi pembangkang? Orang ini juga pernah menyerukan agar kader Partai Bulan Bintang (PBB) untuk mundur massal dikarenakan Yusril Ihza Mahendra mendukung Jokowi pada pilpres 2019, masuk dalam barisan kelompok pendukung penista agama. Bahkan dia bikin sensasi dirinya haram dicoblos.

Di FPI ada masalah, di BPN juga ada masalah, di PBB juga bermasalah. Sudah tahu, kan bagaimana sikap orang ini? Dan lucunya dia masih bersikap tidak bersalah. Lagian kalau dipikir-pikir siapa sih yang mau menangkap orang ini? Tidak penting. Dia itu bukan siapa-siapa, tapi hanyalah orang kecil yang berlagak sebagai orang besar dan seenaknya cari masalah dan membangkang. Lagipula kalau pun mau ditangkap, itu juga tidak heran mengingat orang ini suka keterlaluan dan bertindak dan mengeluarkan statement. Ini orang kadang wajib diberi pelajaran biar sadar dari mimpi konyolnya.

Perintah Prabowo soal larangan aksi di MK itu tak terlepas dari kesepakatannya usai bertemu Kepala Badan Intelijen (BIN) Budi Gunawan. Keduanya bersepakat untuk menjaga suasana damai pascakerusuhan 21-22 Mei, di mana banyak pendukung Prabowo-Sandi yang ditangkap polisi terkait peristiwa tersebut. Sandiaga Uno mengungkap Prabowo dan Budi Gunawan dipertemukan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Sedangkan pertemuan antara Jokowi dan Prabowo adalah semacam kelanjutan komitmen Prabowo yang lebih mementingkan keutuhan NKRI. Sedangkan gerombolan kurang ajar itu terkesan tidak senang dan lebih suka menghancurkan negara ini demi kepentingan mereka sendiri.

Sejak Jokowi bertemu dengan Prabowo, banyak yang kejang-kejang dan kebakaran jenggot. Salah satunya ya si Novel ini. Sok garang dan melawan perintah seolah dia ini bos besar. Memang ada kalanya orang seperti ini perlu diberi shock theraphy biar sadar dengan kesalahannya sendiri.



Kalau memang takut ditangkap, gunakan saja jurus yang dilakukan Rizieq. Ampuh.




0 Response to "Sepenting Apa Sih Novel Bamukmin Hingga Beranggapan Dirinya Mau Ditangkap?"

Posting Komentar