loading...
Buruh ini tidak kapok-kapoknya dibohongi. Apakah tidak pernah belajar dari pengalaman? Keledai saja tidak mau jatuh pada lubang yang sama dua kali. Dan saya yakin buruh ini tidak sebodoh keledai. Dan tidak mau jatuh ke dalam lubang yang sama dua kali. Tapi kalau masih juga tidak belajar dari pengalaman jangan salahkan orang lain kalau dibilang buruh lebih bodoh dari keledai.
Pada Pilkada Jakarta kemarin, kaum buruh yang diwakili KSPI dengan yakin mendukung Anies-Sandi karena merasa yakin bahwa Anies-Sandi akan memperjuangkan nasib mereka. Anggapan mereka bahwa Anies-Sandi akan lebih baik dari Ahok dalam memperjuangkan nasib buruh. Tapi apa lacur, ternyata harapan mereka tinggallah harapan. Anies-Sandi ternyata lebih parah dari Ahok.
Karena merasa nasib mereka tidak diperhatikan oleh Anies-Sandi, maka kaum buruh yang diwakili oleh KSPI mencabut mandat mereka untuk Anies-Sandi karena buruh merasa dikibuli.
“Hari ini atas nama buruh Jakarta, kami nyatakan cabut mandat untuk Anies-Sandi, gubernur pembohong dan wakil gubernur Jakarta pembohong,” kata Presiden KSPI Said Iqbal dari atas mobil komando dalam aksi demo buruh di Jakarta, Jumat (10/11).
Kenapa kaum buruh merasa dibohongi? Karena Anies-Sandi hanya menetapkan UMR untuk Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp. 3.648.035,- ini lebih rendah dari tuntutan buruh sebesar Rp. 3,9 juta. Keputusan Anies-Sandi yang hanya memberikan UMR sebesar Rp. 3,6 juta sekian itu dianggap tidak memihak kepada kaum buruh. Padahal kaum buruh telah memperjuangkan agar Anies-Sandi terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta menggantikan Ahok-Djarot. Tapi apa balasan dari Anies-Sandi kepada kaum buruh sangat menyakitkan bagi mereka. Dan mereka pun menganggap Anies-Sandi sebagai pembohong.
Tak ada gunanya lagi kontrak politik yang ditandatangani. Tak ada gunanya lagi janji-janji politik kalau terpilih akan melakukan ini, melakukan itu. Kalau sudah terpilih buruh pun langsung diabaikan. Karena lebih penting alam investasi daripada kaum buruh. Buruh pun segera dilupakan oleh Anies-Sandi.
Tapi pengalaman ini tidak membuat jera kaum buruh yang direpresentasikan dengan KSPI. Walau pun mereka sudah dibohongi oleh Anies-Sandi, mereka tetap tidak menarik pelajaran dari pengalaman ini. Dan hari ini mereka ramai-ramai mendeklarasikan Prabowo sebagai Capres, seperti saat itu mereka beramai-ramai mengelu-elukan Anies-Sandi.
Mereka juga meminta Prabowo menandatangani kontrak politik. Seperti saat mereka juga meminta kontrak politik dari Anies Baswedan. Tak hanya itu Prabowo juga mengeluarkan janji-janji politik yang menggiurkan buat kaum buruh seperti yang dilakukan Anies dulu.
Jika saat ini mereka mencabut mandat mereka untuk Anies-Sandi, apakah mereka tidak berpikir juga akan melakukannya kepada Prabowo jika dirinya terpilih nanti dan juga tidak menepati janjinya?
Kita tahu siapa yang mengusung Anies-Sandi. Kita juga tahu dari partai mana Prabowo itu. Mereka sama-sama dari Partai Gerindra. Ditambah dengan PKS sebagai koalisi. Apakah kaum buruh yakin mereka akan berbeda?
Jika Anies-Sandi saja bisa mengingkari mereka kepada kaum buruh, apakah tak mungkin Prabowo juga akan mengingkarinya? Kalau Prabowo sudah terpilih nantinya menjadi Presiden apakah kaum buruh masih berguna bagi Prabowo? Saya rasa tidak. Kalau nanti Prabowo mengingkari kontrak politiknya, KSPI juga tidak bisa melakukan apa-apa. Paling-paling juga akan sama seperti Anies-Sandi. Cabut mandat. Hanya itu. Tak ada gunanya lagi.
Seharusnya kaum buruh sadar. Sudah pernah dibohongi. Sudah sewajarnyalah lebih berhati-hati. Tak lagi termakan janji-janji yang belum pasti. Mereka hanya perlu suara kaum buruh untuk menang. Kalau sudah menang, apakah kaum buruh masih diperlukan? Ya, tinggal ditendang ke pinggiran. Kaum buruh juga tidak berbuat apa-apa. Mau melawan? Paling juga dicuekin seperti yang telah mereka terima dari Anies-Sandi.
Janganlah mengharapkan burung yang sedang terbang, burung di tangan dilepaskan. Jangan hanya karena janji-janji yang belum tentu bisa terealisasi, apa yang dinikmati sekarang ini ditepiskan. Malahan nanti hidupnya mungkin akan lebih susah dari sekarang. Ini bukan sekedar omong kosong, kaum buruh sudah merasakannya saat ini. Mereka merasa hidup lebih baik pada saat Ahok menjadi Gubernur DKI dibandingkan dengan Anies Baswedan.
Kalau sudah menyesal tak ada gunanya, bukan? Sebelum menyesal, seharusnya bisa berpikir yang lebih jernih. Kalau sudah enak yang sekarang ngapain juga harus ganti presiden yang kita saja belum tahu kinerjanya, bukan?
Masih ada waktu sebelum terlambat. Berpikirlah yang logis, agar tidak menyesal nantinya wahai saudaraku kaum buruh. Kalian yang punya suara bukan pengurus KSPi. Jangan takut memilih yang benar, agar hidup kalian tidak menyesal seperti memilih Anies-Sandi kemarin.
Bukan begitu kura-kura?
0 Response to "Buruh Sudah Dikibuli Anies-Sandi, Tapi Masih Percaya Prabowo?"
Posting Komentar