loading...
Setelah keraguan demi keraguan menghinggapi Prabowo. Akhirnya Prabowo akan menyatakan bahwa dirinya tak akan ikut Pilpres 2019 nanti. Setelah mengalami beberapa kali kalah dalam Pilpres baik sebagai Cawapres mau pun sebagai Capres, membuat Prabowo kian tidak pede untuk kembali maju dalam pertarungan Pilpres tahun depan.
Indikasi ini terlihat dari beberapa kali rencana pencapresan Prabowo tertunda. Dari semula awal Maret, pertengahan Maret, Akhir Maret. Maret berlalu. Kemudian direncanakan awal April, tak ada juga deklarasi Prabowo sebagai Capres dari koalisi Partai Gerindra dan PKS. Yang ada hanya deklarasi dari kader-kader Gerindra seluruh Indonesia yang ngotot tetap mencalonkan Prabowo sebagai Capres. Prabowo Capres harga mati.
Akhirnya terdengar selintingan bahwa Prabowo akan mengumumkan dirinya sebagai calon presiden pada acara rakornas Gerindra yang akan dilaksanakan pada tanggal 11 April ini. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco. Dasco mengiyakan ketika ditanya Kompas mengenai deklarasi Prabowo menjadi Capres Gerindra.
"Betul, rencananya begitu," kata Dasco melalui pesan singkat, Selasa (27/3/2018).
Tetapi pernyataan dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini pun kemudian dibantah sendiri oleh Prabowo. Prabowo sendiri menyatakan bahwa tidak ada deklarasi Capres pada saat rakornas Gerindra pada tanggal 11 April nanti.
"Tanggal 11 belum deklarasi, rapat koordinasi nasional, apel keadilan nasional. Dan intern (Gerindra) maaf tidak ada media," ucap Prabowo saat ditemui di Hotel Sultan Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (5/4).
Deklarasi tanggal 11 April ini pun kembali batal. Dan ini mengisyaratkan bahwa Prabowo semakin ragu untuk maju Pilpres. Trauma beberapa kali kalah, membuat Prabowo tidak lagi pede seperti pada tahun 2014 lalu. Saat itu, Prabowo begitu percaya bahwa dirinya akan menang melawan Jokowi. Sampai-sampai Prabowo sudah bersujud syukur ketika mendengar bahwa dirinya menang melalui survei yang dilakukan oleh PKS. Mungkin tidak ingin dipermalukan lagi seperti tahun itu, Prabowo semakin berhati-hati dalam melangkah. Kalau belum ada kepastian, lebih baik menunda. Mungkin begitu dalam pikiran Prabowo. Dan pernyataan berikut ini, membuat keraguan Prabowo semakin jelas.
"Deklarasi itu kalau ada tiket, kan belum ada tiket, dan juga belum tentu, situasi berkembang ya kita berpikir positif. Tenang sabar-sabar lah kita cari yang terbaik ya kita cari yang terbaik ya," ujar Prabowo.
Mengapa Prabowo menyatakan bahwa dirinya belum ada tiket menuju Pilpres 2019? Bukankah Prabowo akan diusung oleh Partai Gerindra dan PKS? Dari dua partai ini saja, Prabowo sudah dapat mencalonkan diri pada Pilpres 2019, karena gabungan dari kedua partai ini sudah menlampaui ambang batas yang dipersyaratkan. Kenapa Prabowo masih ragu? Apakah tidak yakin bahwa PKS akan bergabung dengan dirinya? Apakah Prabowo sudah merasa bahwa PKS akan beralih ke lain hati? Kalau melihat sifat PKS selama ini, kemungkinan besar firasat dari Prabowo ini akan benar adanya. PKS akan memalingkan muka pada saat-saat terakhir.
Mengapa Prabowo tidak sepede pada saat Pilpres 2014? Apakah Prabowo sudah merasa bahwa dirinya tidak akan dapat mengalahkan Jokowi? Melihat sepak terjang Jokowi selama ini, tentu akan membuat Prabowo minder. Sampai saat ini, tak ada sumbangsih yang berarti dari Prabowo untuk kemajuan Indonesia. Malahan kader-kader dari partai besutan Prabowo ini justru nyinyir terhadap kemajuan yang telah dicapai oleh Jokowi. Mereka seakan-akan mendelegitimasi pencapaian Jokowi dengan memutarbalikkan fakta yang ada. Partai ini membuat ketakutan-ketakutan agar masyarakat Indonesia terintimidasi. Seperti utang Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan, utang Indonesia tidak akan bisa dilunasi oleh seluruh rakyat Indonesia. Padahal menurut kajian utang Indonesia masih termasuk rendah jika dibandingkan dengan PDB Indonesia. Hanya sekitar 30% dari PDB. Mengapa ini menjadi sebuah ketakutan? Bukankah utang tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur Indonesia yang sudah ketinggalan jauh dari negara-negara tetangga? Kalau utang tersebut dikorupsi oleh pemerintah, nah itu baru boleh kita kritisi. Lha, ini untuk bangun Indonesia kok malah diributkan? Khan aneh?
Melihat ketidakpastian pencapresan Prabowo, saya merasa bahwa Prabowo tidak akan maju lagi pada Pilpres tahun depan. Meski pun kader-kader Partai Gerindra memaksa Prabowo untuk tetap maju (atau sebagai pencari muka Prabowo), tetap saja Prabowo ragu untuk kembali bertarung. Kalah itu menyakitkan Jendral. Kalau kalah lagi seperti luka yang belum sembuh sudah disiram dengan air cuka dicampur ulekan cabai. Sangat-sangat menyakitkan.
Mungkin itulah pertimbangan dari Prabowo untuk tidak maju lagi pada Pilpres kali ini. Kemungkinan Prabowo akan mengusung calon yang bisa diterima oleh seluruh kalangan. Baik partai atau pun masyarakat. Siapa dia? Tentu Prabowo lebih tahu. Karena sudah beberapa kali Prabowo menjadi king maker yang berhasil membawa usungannya memenangkan Pilkada.
Suda cape Jendral? Istirahatlah.
0 Response to "Suer! Prabowo Tak Akan Nyapres"
Posting Komentar