Eggy Sudjana: Yang Kita Dengar Ini Habib Rizieq, Bukan Alim Ulama. Lho Aku Kok Bingung? Ini Penistaan Ke Ulama Bukan?

loading...






Bantu saya menjawab kebingungan ini wahai netizen sekalian,


Jadi saya meminta ke sini supaya Sukma paling tidak diperiksa hari Senin (9 April 2018). Kami minta jangan sampai enggak diperiksa. Ingat, yang kita denger ini Habib Rizieq bukan alim ulama. Jadi kalau bapak nyebut Ma'aruf Amin ya kita enggak dengerin. Kalau proses memaafkan ya kita maafkan, tapi proses hukum ya tetap berjalan.


Sumber kutipan dan foto : https://www.merdeka.com/peristiwa/eggy-sudjana-yang-kita-dengar-ini-habib-rizieq-bukan-alim-ulama.html

Yang bicara seperti ini adalah Eggy Sudjana, tim advokat dari Front Pembela Islam yang juga dikenal sebagai pengacaranya Rizieq Shihab di Kantor Bareskrim Mabes Polri di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, tadi siang saat aksi Bela Islam 64. Oh angkanya sekarang sudah bukan 3 angka ajaib lagi tapi cukup dua angka...

Eggy menegaskan kalau pihaknya hanya mendengar perintah Habib Rizieq saja dan tak mendengarkan kata-kata ulama yang lain termasuk Ketua Umum MUI Kyai Haji Ma'ruf Amin yang menyatakan menerima permohonan maaf dari Sukmawati Soekarnoputri terkait polemik puisi 'Ibu Indonesia' yang dibacakannya beberapa waktu lalu. Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah juga punya sikap yang sama untuk menerima pemintaan maaf Sukmawati tersebut dan tidak memperpanjang permasalahan.

Kasubdit ll Dittipidum Bareskrim Polri Kombes Pol Djoko Purwanto meminta kepada masyarakat agar bersabar dalam mengawal kasus yang sedang didalami oleh pihaknya yaitu puisi 'Ibu Indonesia'. Karena pihaknya akan menindaklanjuti laporan dari masyarakat dan minta waktu hingga 11 April 2018.


Apapun semua coba catat, saya pasti laporkan ke atasan. Itu jawaban saya bahwa tindakan Polri menindaklanjuti laporan tersebut. Perlu diketahui, laporan itu harus urut diperiksa karena Perkap untuk manajemen penyidikan. Itu pedoman kita dalam penegakan hukum dalam KUHP.



Baca juga 'Tak Berhenti di Abu Tours dan First Travel, Kali Ini Korban Investasi Haji Global Insani Lapor Polisi!' : https://seword.com/umum/tak-berhenti-di-abu-tours-dan-first-travel-kali-ini-korban-investasi-haji-global-insani-lapor-polisi-BJw_6grsf


Yang saya ingat dulu GNPF MUI (yang mana tokoh-tokohnya termasuk pimpinan dan juga nama-nama seperti Eggy, Novel, dan akwan-kawan) paling getol membela Kyai Ma'ruf terutama soal fatwa MUI tentang penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. Saat itu siapapun yang mengkritik dianggap tidak menghormati ulama. Wah itu benar-benar masa di mana seolah kalau kita tidak setuju dengan pernyataan para ulama yang mendukung untuk memproses Ahok melalui jalur hukum maka dianggap menistakan mereka.

Bahkan ulama seperti Gus Ahmad Ishomuddin alias Gus Ishom saja tidak dihargai kala itu (sampai sekarang sepertinya buktinya kemarin Abdul Somad habis nyinyir ke Beliau sampai membahas soal sunat segala) hanya karena memberikan kesaksian yang dianggap meringankan Ahok. Oke, Ahok sekarang bahkan sudah hampir setahun dipenjara. Kurang setahun lagi dia akan dibebaskan setelah menjalani 2 tahun masa hukuman.

Terus sekarang kok sikap mereka berbalik 180 derajat? Kok bisa tiba-tiba yang didengar hanya Rizieq Shihab dan bahkan Kyai Ma'ruf yang dulu kata mereka harus diikuti fatwanya kemudian jadi tidak dianggap. Saya sih merasanya justru 212 ini makin lama makin aneh. Mereka jadi mengkultuskan Rizieq seolah yang bersangkutan itu selalu benar dan titahnya harus selalu diikuti. Padahal setahu saya, Nabi Muhammad SAW itu saja anti sekali dikultuskan. Makanya kita kalau datang ke makam Nabi ya untuk berdoa bukan untuk minta yang aneh-aneh. Jangan sampai penghormatan kita pada Nabi ini akhirnya melebihi kepatuhan kita pada Allah SWT. Sebab bagaimanapun Nabi adalah manusia ciptaan Allah namun kebetulan diberi kemuliaan. Ini Nabi lho, Rasulullah. Yang bahkan Allah saja selalu menjaga Beliau dari berbuat khilaf.

Menghormati, mendoakan, dan meneladani Rasulullah, sahabat, dan para wali atau alim ulama itu berbeda dengan mengkultuskan. Kultus itu penyucian atau penafian kesalahan atau dosa pada diri sesorang. Jika kita menganggap para ulama itu tidak pernah salah atau berdosa, itu namanya kultus dan tentu saja dilarang oleh Islam. Tidak boleh seperti itu. Menurut saya 212 ini arahnya sudah mengkultuskan Rizieq sehingga sampai tidak menghormati Kyai Ma'ruf. Katakanlah pandangan mereka kali ini berseberangan, tapi apakah perlu bicara di media seperti itu?

Lama-lama arogansi 212 ini makin mengerikan. Baik-baik jangan sampai tindakan yang dulu kalian tuduhkan ke pihak-pihak yang punya opini berbeda soal kasus Ahok kali ini justru kalian lakukan sendiri. Salah satunya soal adab terhadap ulama ini.

Baca juga 'Alumni 212: Agar Negara Tetap Aman, Hukum Sukmawati! Kok Ancamannya Seperti Yang Pernah Diutarakan Pengurus Gerindra?' : https://seword.com/politik/alumni-212-agar-negara-tetap-aman-hukum-sukmawati-kok-ancamannya-seperti-yang-pernah-diutarakan-pengurus-gerindra-H1-s2bHiM


0 Response to "Eggy Sudjana: Yang Kita Dengar Ini Habib Rizieq, Bukan Alim Ulama. Lho Aku Kok Bingung? Ini Penistaan Ke Ulama Bukan?"

Posting Komentar