loading...
Statusnya ya bisa simpatisan, bisa anggota FPI dan bisa juga anggota biasa saja. Oh sudah lama itu. Begitu pergantian pengurus, (dia) enggak ditunjuk lagi. Kan sudah selesai itu enggak jadi pengurus. Novel sudah bukan jadi pengurus sejak masih ada almarhum Habib Selon. Kadang-kadang memang ada seperti itu (salah ngomong). Kadang-kadang pernyataan tidak koordinasi dulu, gitu aja masalahnya.
Sumber kutipan dan foto :https://www.viva.co.id/berita/metro/1030575-fpi-pecat-habib-novel-bamukmin
Dewan Pembina Majelis Syuro DPP FPI Habib Muchsin Alatas memastikan, jika Habib Novel Bamukmin sudah tidak dalam kepengurusan Front Pembela Islam. Saat ini, Novel hanya simpatisan saja. Pemecatan ini disebut sudah berlangsung lama dan alasannya karena Novel sering mengeluarkan pernyataan sendiri tanpa koordinasi. Hmmmm...
Hmmmm drama apalagi ini kira-kira...
Jadi begini, walaupun menyebalkan dan membuat kita gemas (dalam konotasi yang tentu saja tidak positif), yang namanya Novel Bamukmin ini punya peran penting dalam mengatrol popularitas Front Pembela Islam dan aksi 212 yang kemarin mereka selenggarakan. Benar, Rizieq Shihab sudah beken, tapi Novel ini seolah memberikan warna lain untuk FPI. Dengan gaya sok tau, keminter, dan merasa paling yes-nya itu dia benar-benar mencuri perhatian khalayak. Terutama saat sidang kasus penistaan agama dengan tersangka Basuki Tjahaja Purnama.
Kita yang pro Ahok jelas waktu itu gemas sekali dengan Novel waktu itu. Kita bertanyalah darimana asal-usul dia dipanggil Habib sampai kelakuannya yang enggan menyebut tempat kerjanya dulu, sebuah waralaba penjual pizza ternama,. Novel ini nyeleneh, nggak masuk akal, tapi nyata adanya.
Sejak itupun dia jadi selalu dicari media. Setiap ada kasus yang butuh pernyataan FPI dan alumni 212 salah satu omongan yang ditayangkan pasti ada unsur Novelnya. Padahal ya entah kapasitasnya apa. Dan sejauh ini tidak ada yang sebelumnya mengatakan bahwa Novel sudah tidak lagi jadi petinggi FPI. Diakui atau tidak, Novel ini termasuk yang paling frontal dan terdepan soal membela Rizieq, 212, dan FPI. Di luar apakah pernyataannya masuk akal atau tidak. Kita pun juga sangat senang kalau ada pemberitaan menyangkut pernyataan-pernyataan Novel. Sebab 80 persen pasti logikanya absurd.
Saya yakin dalam tubuh FPI sendiri juga pasti ada kubu-kubuan. Ada yang mungkin sangat mengabdi pada Rizieq, mungkin juga ada yang ingin naik. Di antara yang mengabdi pada Rizieq pun mungkin juga ada politik internal di antara mereka. Namanya juga organisasi dan berhubungan dengan orang banyak, wajar kalau itu terjadi. Begitu juga dengan alumni 212. Sudah nampak jelas sebenarnya ada beberapa kubu mereka, hanya saja intrik-intrik ini tidak terekpose secara eksplist. Kalau mau melihat harus mengamati pernyataan-pernyataan mereka tentang kasus-kasus yang sedang hangat.
Mungkin Front Pembela Islam sedang ingin berganti citra. Sebab kalau yang ditonjolkan Novel maka tahulah justru dijadikan bahan tertawaan publik. Kalau hanya soal pernyataan-pernyataan yang absurd sebenarnya pengacara Rizieq Shihab, Eggi Sudjana, sendiri pun seringkali melontarkan hal serupa. Contoh paling gampang ya soal kasus penipuan jamaah umroh dan haji oleh First Travel serta Abu Tours. Tapi tampaknya Eggi cukup beruntung tidak akan terdepak. Namanya juga kuasa hukumnya Imam Besar, masa mau ditendang begitu saja?
Saya pribadi menilai FPI hanya akan menyimpan Novel untuk sementara wkatu. Menghindari citra mereka jadi jelek karena pernyataan Novel yang ya kita tahulah mencerminkan kualitas berpikirnya seperti apa. Mungkin juga Novel sedang diistirahatkan dari depan media untuk diberi kesempatan merawat giginya agar tidak selalu dijadikan bahan lelucon. Lho siapa tahu kan nanti setelah terlihat lebih representable maka Novel justru akan jadi pengganti Rizieq?
Yang jelas Novel itu bagaimanapun sudah identik dengan Front Pembela Islam dan kita pun setiap mendengar kata FPI mungkin ada tiga nama yang langsung kita ingat duluan : Rizieq, Novel, Eggi.
0 Response to "Novel Dipecat FPI, Drama Apalagi Ini?"
Posting Komentar