
Pidato Prabowo Subianto di depan ribuan kader Gerindra mencuri perhatian rakyat Indonesia. Dan potongan video pidato Prabowo tersebut diunggah di akun Facebook dan Twitter resmi Partai Gerindra dan menjadi viral di dunia maya.
Saya jadi bertanya, apa kader Gerindra ngga ada yang punya akal untuk mencerna isi pidato dia yang seperti itu lalu mengunggahnya di akum media sosial partai?? Atau ini perintah Prabowo sendiri untuk menggunggah video yang sekarang jadi bulan-bulanan nasional??
“Kajian-kajian….. “. Nah sekarang Presiden Jokowi bertanya apa kajian-kajian ilmiah yang menyimpulkan Indonesia akan bubar tahun 20130?
Melalui Juru Bicara Istana, Presiden Jokowi menanyakan apa kajian ilmiah yang mendasari pidoto Prabowo tentang Indonesia bubar.
Dan pertanyaan saya adalah, apakah Prabowo akan punya nyali untuk menjawabnya?
Sejauh ini hanya pembelaan dan pembelaan dari kubu Gerindra yang kita dengar. Tapi tidak seorangpun yang bisa mempertanggungjawabkan ucapan ketua umum partai mereka.
Fadli Zon sebagai wakil ketua umum Partai Gerindra pun tidak mampu menjawab pertanyaan tentang kajian. Dia hanya memberikan pembelaan atas pidato Prabowo, yang justru membuat Prabowo terlihat lebih bodoh lagi.
Menurut Fadli Zon, pidato Prabowo adalah peringatan bahwa Indonesia bisa saja bubar jika pemerintahnya salah jalan, "...Kita tentu ingin Indonesia ini 1000 tahun, 2000 tahun bahkan sampai kiamat kalau perlu ya tetap ada. Tetapi kalau cara memimpin Indonesia SEPERTI SEKARANG, ya bisa kacau. Kita lihat pengalaman Uni Sovyet, negara yang sangat kuat saja bertahan hanya 70 tahun..."
Well, komentar Fadli Zon juga tidak salah jika kita mengacu pada bubarnya Uni Soviet dulu pada tahun 1991.
Adanya beberapa persamaan kondisi negara Indonesia dengan Uni Sovyet, sama-sama memiliki propinsi atau negara bagian yang banyak, sama-sama memiliki suku bangsa, adat istiadat, kebudayaan yang berbeda, mungkin menjadi dasar dari pembelaan Fadli Zon.
Tapi perbedaan antara Uni Sovyet dan Indonesia juga jauuuuh lebih banyak lagi. Selama sejarah mencatat, Uni Sovyet berperang dingin dengan Amerika Serikat. Yang satu negara yang sangat tertutup, yang satu lagi negara yang sangat terbuka. Dan perang dingin ini dimenangkan oleh Amerika. Indonesia mau perang dingin sama siapa?
loading...
Indonesia punya semboyan Bhinneka Tunggal Ika, Uni Sovyet tidak. Jadi setiap negara bagian dari Uni Soviet memegang ciri khas dan sifat kedaerahan masing-masing. Tidak ada rasa nasionalisme bernama satu Uni Soviet pada saat itu.
Uni Soviet mulai sejak masa Lenin dan seterusnya memakai sifat totaliter. Di Indonesia, totaliter itu terjadi selama masa ORBA, mertua ketua partai Gerindra. Di Masa Jokowi, kebebasan yang kebablasan sekalipun masih tetap dilindungi.
Saya yakin, Fadli Zon paham betul kalau Indonesia tidak bisa disamakan dengan Uni Sovyet walaupun memiliki beberapa persamaan secara demografi. Dia kan belajar di Moskow cukup lama.
Manuver Gorbachev yang membuat Uni Sovyet lebih terbuka dan melibatkan rakyat sebagai bagian dari negara. Lalu kebijakan Perestroika, Glasnost, demokratisasi dan keteraturan hukum, itu adalah faktor-faktor yang membuat Uni Sovyet runtuh. Pasti Fadli Zon lebih tahu
Selain Uni Sovyet, tidak ada satu Negara di dunia yang bubar.
Negara mana?? Suriah yang luluh lantah, tetap ada. Afghanistan yang selalu dalam ketegangan, juga masih tetap ada. Bahkan Palestina, yang setiap hari ukuran wilayah negaranya selalu berkurang pun, masih tetap ada.
In any case, TIDAK ADA MASALAH YANG BISA MEMBUAT INDONESIA BUBAR.
Masalah yang Indonesia miliki saat ini hanya "Mereka" yang berambisi ingin merebut kekuasaan dari tangan Jokowi, dan "Mereka" ini sangat takut jika Jokowi kembali menjadi Presiden Indonesia sampai tahun 2024.
Jadi mendengungkan, menggaungkan, mengatakan bahwa cara Jokowi memimpin Indonesia sekarang ini salah, itu tidak akan membuat rakyat tercengang. "Mereka" sengaja membuka perkebunan hoax, hate speech dan fitnahan-fitnahan di Indonesia.
Lambat laun, kita sekarang bisa memahami kenapa Prabowo selalu kalah dalam setiap kontestasi Pilpres. Itu karena Prabowo tidak mampu mengalahkan dirinya sendiri.
Citra seorang negarawan tidak tampak pada dirinya. Pidato-pidatonya tidak mencerminkan sosok yang bisa mendekat dengan rakyat.
Modal ganteng dan ber-IQ tinggi sama sekali tidak memenuhi persyaratan menjadi seorang pemimpin negeri ketika dia tidak bisa menundukkan kepala di depan rakyat Indonesia.
0 Response to "Jokowi Tanyakan Kajian Ilmiah Indonesia Akan Bubar Tahun 2030"
Posting Komentar