
Jadi jangan sampai akhirnya Jokowi terlarut dalam euforia Pilpres sampai lupa tugas-tugas yang masih ada. Sebenarnya itu cuma bagian kecil dari banyak kalau kita liat Asmat Papua berarti itu terkait masalah kesehatan, masalah pemenuhan kebutuhan dasar yang enggak cuma di daerah tadi juga dekat-dekat kita juga banyak, tapi utamanya ada di daerah timur. Iya kita sebagai mahasiswa bukan cuma BEM UI tapi keseluruhan bisa jadi kita selalu berada di dalam mitra kritisnya pemerintah ketika pemerintah melakukan kebijakan membuat sebuah kebijakan kita akan coba kritisi kita akan coba kasih rekomendasi-rekomendasi yang tentunya sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
Sumber kutipan dan foto : https://kumparan.com/@kumparannews/ketua-bem-ui-zaadit-taqwa-kembali-tegur-jokowi?utm_medium=post&utm_source=Twitter&utm_campaign=int
Zaadit Taqwa tiba-tiba muncul kembali setelah hiatus beberapa waktu pasca kehebohan kartu kuning untuk Jokowi. Padahal dalam beberapa huru-hara politik di negeri ini banyak yang menanyakan keberadaan Ketua BEM Universitas Indonesia. Salah satu hal yang membuat Zaadit dicari adalah ketika DPR RI mengetuk pengesahan Undang-Undang MD3 yang kontroversial itu. Banyak yang berharap mahasiswa muncul dengan sikap kritisnya. Entah sekedar berdemo, menyampaikan keprihatinan, ataupun syukur-syukur bergerak secara nyata. Dari Universitas Indonesia ada dua orang yang ikut menggugat UU MD3 keduanya yakni Zico leonard Simanjuntak dan Josua Satria Collins. Zico masih tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia sementara Josua baru wisuda dari kampus jaket kuning ini di Bulan Februari lalu. Apapun, upaya dua orang anak muda ini patut diakui. Sayangnya Sang Ketua BEM malah entah hilang ke mana, sibuk liqo mungkin.
loading...
Salah satu Ketua BEM yang ikut diundang di acara Mata Najwa bersama Zaadit yakni Ketua BEM Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yakni Obed Kresna malah sudah mengeluarkan keprihatinan lebih dulu soal penolakan terhadap UU MD3. Bahkan di akun twitternya Obed baru-baru ini membagikan link 'Rilis Sikap dan Analisis Setelah 30 Hari Pengesahan Undang-Undang MD3'. Kenapa suara mahasiswa itu penting? Ya sebab UU MD3 ini terlalu banyak pasal karet yang suatu hari bisa berbalik jadi boomerang untuk masyarakat maupun pihak-pihak yang kebetulan berseberangan dengan DPR. Sementara DPR RI makin tak tersentuh, lawan-lawannya yang dikeokkan.

Terus sekarang tiba-tiba Zaadit muncul kembali dan lagi-lagi bicara soal ketimpangan pembangunan serta mengingatkan agar Presiden Jokowi tak terlarut euforia Pilpres 2019. By the way, dikau sudah berangkat ke Asmat belum sih, Dit? Kok nggak ada kabar-kabarnya. Padahal kalian kan sudah dapat donasi puluhan juta. Jangan sampai donasi itu ternyata tidak sampai ke tangan yang seharusnya menerima. Kalau sudah berangkat boleh tahu tidak, kalian berangkat sendiri atau bersama kelompok etrtentu? Wajar dong kalau netizen kepo.
Agak kaget juga nih kok Zaadit mendadak muncul lagi. Dan yang diingatkan adalah soal Pilpres. Habis dapat pesanan dari siapa, Dit? Apakah ini untuk meredakan ramainya kritik netizen atas omongan Amien Rais yang tuduh Presiden Jokowi ngibul soal pembagian sertifikat tanah, Prabowo yang meramal Indonesia berdasarkan novel, Fahri Hamzah yang sibuk berperang melawan Sohibul Iman, atau bagaimana? Sebab yang dikritisi itu hal yang kosong. Tak masalah mengingatkan, tapi mbok sekelas Ketua BEM itu yang agak berbobot gitu lho. Bobot omongan, bukan berat badan.
Mengapa saya sebut kosong? Lho Presiden Jokowi itu sekarang masih sangat fokus untuk menyelesaikan masa jabatannya dengan membangun Indonesia kok. Presiden masih rajin mengunjungi wilayah-wilayah luar Jawa, mengebut pembangunan infrastruktur, memperhatikan soal pembangunan kesehatan, dan lain-lain. Zaadit tau tidak ya bahwa goalsPresiden Jokowi setelah pembangunan infrastruktur berjalan adalah membangun Sumber Daya Manusia Indonesia termasuk di dalamnya pasti soal pendidikan dan kesehatan? Jadi Dit, kalau kamu ingin Presiden memperhatikan lagi hal-hal yang kamu sebut di atas pastikan Jokowi terpilih untuk periode kedua ya. Sebab lawan politik dan oposisinya sejauh ini juga cuma menawarkan 'pokonya 2019 ganti Presiden' tapi tak jelas apa rencananya untuk Indonesia. Malah ada sebiji kandidat Capres yang pesimis dengan masa depan bangsa ini serta mengatakan Indonesia akan buyar di 2030.

Terus sekarang tiba-tiba Zaadit muncul kembali dan lagi-lagi bicara soal ketimpangan pembangunan serta mengingatkan agar Presiden Jokowi tak terlarut euforia Pilpres 2019. By the way, dikau sudah berangkat ke Asmat belum sih, Dit? Kok nggak ada kabar-kabarnya. Padahal kalian kan sudah dapat donasi puluhan juta. Jangan sampai donasi itu ternyata tidak sampai ke tangan yang seharusnya menerima. Kalau sudah berangkat boleh tahu tidak, kalian berangkat sendiri atau bersama kelompok etrtentu? Wajar dong kalau netizen kepo.
Agak kaget juga nih kok Zaadit mendadak muncul lagi. Dan yang diingatkan adalah soal Pilpres. Habis dapat pesanan dari siapa, Dit? Apakah ini untuk meredakan ramainya kritik netizen atas omongan Amien Rais yang tuduh Presiden Jokowi ngibul soal pembagian sertifikat tanah, Prabowo yang meramal Indonesia berdasarkan novel, Fahri Hamzah yang sibuk berperang melawan Sohibul Iman, atau bagaimana? Sebab yang dikritisi itu hal yang kosong. Tak masalah mengingatkan, tapi mbok sekelas Ketua BEM itu yang agak berbobot gitu lho. Bobot omongan, bukan berat badan.
Mengapa saya sebut kosong? Lho Presiden Jokowi itu sekarang masih sangat fokus untuk menyelesaikan masa jabatannya dengan membangun Indonesia kok. Presiden masih rajin mengunjungi wilayah-wilayah luar Jawa, mengebut pembangunan infrastruktur, memperhatikan soal pembangunan kesehatan, dan lain-lain. Zaadit tau tidak ya bahwa goalsPresiden Jokowi setelah pembangunan infrastruktur berjalan adalah membangun Sumber Daya Manusia Indonesia termasuk di dalamnya pasti soal pendidikan dan kesehatan? Jadi Dit, kalau kamu ingin Presiden memperhatikan lagi hal-hal yang kamu sebut di atas pastikan Jokowi terpilih untuk periode kedua ya. Sebab lawan politik dan oposisinya sejauh ini juga cuma menawarkan 'pokonya 2019 ganti Presiden' tapi tak jelas apa rencananya untuk Indonesia. Malah ada sebiji kandidat Capres yang pesimis dengan masa depan bangsa ini serta mengatakan Indonesia akan buyar di 2030.
0 Response to "Berita Viral !!! Zaadit Muncul Lagi Kritik Jokowi, Bang Sudah ke Asmat Belum? Lama Tak Kelihatan!"
Posting Komentar