loading...
Denger-denger Partai Gerindra juga membuka diri bagi mantan anggota HTI yang ingin menjadi calon anggota legislatif pada Pemilu 2019. Nah, ternyata ada juga yang sudah loncat dari partai lain, namun masih mewakili partai masing-masing di legislatif. Siapa kah mereka?
Adalah Inggard Joshua dari Partai NasDem dan Wahyu Dewanto dari Partai Hanura. Keduanya terlihat menghadiri acara deklarasi Prabowo Subianto sebagai calon presiden untuk Pilpres 2019, oleh para simpatisan dan kader DPD Gerindra DKI Jakarta, bertepatan dengan puncak perayaan HUT ke-10 Partai Gerindra, hari Minggu lalu. Padahal keduanya sampai hari ini masih terdaftar sebagai anggota DPRD DKI Jakarta dari partai masing-masing.
Seperti dilansir oleh jpnn.com, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Syarif mengakui bahwa keduanya telah hijrah ke partai berlambang kepala garuda. Syarif juga memastikan keduanya bakal maju lagi di pemilu legislatif tahun depan lewat Gerindra. “Mereka sudah resmi menjadi kader Partai Gerindra. Saya, akui dua orang itu bernyali,” kata Syarif.
Partai Hanura dan Partai NasDem termasuk dalam koalisi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo, sedangkan sebagai kader Partai Gerindra mereka wajib mengkampanyekan pencalonan Prabowo Subianto. “Artinya, mereka itu serius. Gerindra butuhkan kader bernyali,” ujar Syarif yang memastikan Wahyu dan Inggard tak lama lagi akan memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota) Gerindra.
Lalu bagaimana dengan Partai Hanura dan Partai Nasdem? Sekretaris DPD Partai Hanura DKI Very Yonefil, mempersilakan kader untuk pindah partai dengan cara yang beretika. Hanura DKI sama sekali tidak khawatir kehilangan kader kutu loncat pada Pileg 2019. “Jika, benar kami akan segera urus pergantian antar waktu (anggota DPRD). Biar warga Jakarta menilai, caleg kutu loncat,” tandasnya.
Tanggapan senada juga dari Partai NasDem. Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Bestari Barus tak mempermasalahkan jika ada kader yang jadi kutu loncat. Asalkan, dia secara jantan mundur dari NasDem dan melepas jabatan di DPRD.“Mau pindah ya boleh boleh aja. Itu hak. Tetapi, harusnya wajib juga isi form pindah jauh-jauh hari,” jelasnya. Menurut dia, pengunduran diri itu harus dilakukan sesegera mungkin. Bukan mendekati pendaftaran calon anggota legislatif ke KPU.
Menurut etua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura DKI Mohamad Ongen Sangaji, Jika memang benar pindah, Hanura berikan pilihan kepada yang bersangkutan. Pilihan itu adalah, dipecat atau mundur secara terhormat sebagai anggot dewan. ’’Kami akan berikan pilihan itu. Kalau ingin dipecat kami akan siapkan. Kalau mengundurkan diri kami tunggu surat resminya,’’ jelasnya.
Bagaimana dengan status mereka berdua di DPRD DKI Jakarta? Ketua KPU DKI Sumarno memastikan anggota DPRD yang berpindah partai kehilangan haknya sebagai legislator. Ketentuan itu berlaku otomatis begitu sang politikus kutu loncat menerima kartu tanda anggota (KTA) dari partai baru. ’Legalitasnya sudah hilang sebagai anggota DPRD DKI. Kan sudah pindah partai. Otomatis gugur sebagai anggota Fraksi Hanura dan NasDem.’’
Meski label mereka wakil rakyat, lanjut Sumarno, status anggota legislatif tak bisa dilepaskan dari keanggotaan partai politik. Pasalnya, partai lah yang mengantarkan mereka ke kursi DPR atau DPRD. ’’Kalau suara caleg tinggi, tetapi suara partai tak memenuhi syarat kan tidak jadi,’’ terang dia. Dia juga memastikan bahwa partai berhak mencopot kader mereka di legislatif kapan pun juga. Asalkan, pencopotan sesuai dengan ketentuan AD/ART partai tersebut. ’’Hanura dan NasDem berhak mengganti Wahyu dan Inggard,’’
Namanya politisi ya, bisa-bisa dan ya boleh-boleh saja sih pindah-pindah. Ada juga kok yang lain selain mereka. Ada yang dulu mentrinya Jokowi terus berputar haluan ke partai oposisi buat jadi gubernur, adaaa….
Menurut saya sih yang penting, kalau nanti terpilih jadi anggota legislatif ya tetap prioritasnya mewakili rakyat. Menjadi jembatan aspirasi rakyat. Tidak menempatkan partai politik di prioritas pertama. Emang bisa? Hehehe, kok saya jadi naive ya?
(Sekian)
0 Response to "Ada 2 “Kutu Loncat” Dalam Gerindra, Siapa Ya?"
Posting Komentar