loading...
Dalam catatan saya ada dua peristiwa yang memalukan yang diderita Anies Baswedan akibat dari terlalu meninggikan dirinya tanpa mengukur diri siapa dia dan apa kapasitasnya.
Insiden yang pertama yaitu saat acara Haul ke-7 almarhum Abdurrahman Wahid di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan. Anies Baswedan akhirnya harus tersenyum kecut. Ia dengan terpaksa harus duduk di bawah panggung karena diusir oleh Panitia.
Padahal sebelumnya ketika datang, dengan percaya dirinya yang super tinggi, Anies langsung berjalan menuju ke atas panggung untuk duduk sejajar dengan Presiden Jokowi, sejumlah Menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI, Kapolri, dan para tokoh masyarakat serta tokoh agama lainnya.
Namun Panitia dengan sigap segera menghampirinya dan mempersilahkan Anies Baswedan untuk segera turun dan duduk di bawah panggung karena dia tidak termasuk dalam daftar undangan yang duduk sejajar dengan Presiden Jokowi.
Insiden yang kedua yaitu yang terkini saat Presiden Joko Widodo memberikan piala kepada Persija dimana Anies Baswedan dicegat Paspampres karena berniat mendampingi Presiden Jokowi dalam penyerahan piala terhadap Persija.
Jelas saja Anies Baswedan dihadang Paspampres karena dia tidak termasuk pejabat yang masuk dalam daftar yang mendampingi Presiden Jokowi untuk penyerahan piala kepada Persija.
Tindakan tersebut merupakan prosedur standard pengamanan karena Paspampres berpatokan pada daftar nama yang diaediakan oleh Panitia untuk pendamping Presiden Jokowi dalam acara penyerahan piala tersebut.
Selain itu acara tersebut juga bukan acara kenegaraan, tidak perlu ada ketentuan protokoler resmi kenegaraan mengenai tata cara pendampingan Presiden oleh Kepala Daerah. Jadi tidak ada keharusan gabener harus mendampingi Presiden.
Dua insiden memalukan yang dialami oleh Anies Baswedan ini menunjukkan bahwa yang bersangkutan memang gila hormat dan selalu ingin disejajarkan dengan orang yang posisinya lebih tinggi dari dia.
Harusnya sejak insiden Haul ke-7 Gus Dur, Anies Baswedan sudah mawas diri. Tapi karena orangnya songong ya akhirnya terulang kembali insiden memalukan yang menimpa dirinya.
Sebagai orang yang terpelajar seharusnya Anies Baswedan mengerti tentang tata krama dan etika. Anies Baswedan harusnya tanya dulu apakah dia boleh mendampingi Presiden atau tidak, bukan asal main nyelonong saja dengan segala pedenya itu. Akhirnya malu sendiri kan?
Atau tidak perlu dia nanya-nanya segala boleh apa tidak mendampingi Presiden Jokowi untuk penyerahan piala kepada Persija. Duduk manis saja dengan tenang. Kalau memang namanya masuk dalam daftar, maka panitia akan menghampirinya dan mempersilahkan untuk mendampingi Presiden Jokowi.
Namun karena ndablek atau mungkin saja Anies Baswedan merasa dia itu bagian dari orang penting dan terhormat, maka dengan sangat yakin dia langsung ingin mendampingi Presiden Jokowi, tapi bukannya tempat kehormatan yang ia peroleh, justru malu yang ia tuai. Rasain.
Moral story dari tulisan ini, lain kali jangan meninggikan diri kalau tidak mau direndahkan karena ada tertulis barangsiapa yang meninggikan dirinya maka ia akan direndahkan. Dan sebaliknya, barangsiapa yang merendahkan dirinya, maka ia akan ditinggikan.
Insiden memalukan yang dialami oleh Anies Baswedan ini sama persis dengan ajaran dalam Alkitab.
"Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu."
"Supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu, berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah."
"Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu, sahabat, silakan duduk di depan".
"Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Sebenarnya dalam catatan saya, ada tiga peristiwa memalukan yang dialami oleh Anies Baswedan ini yaitu saat dia ditendang dari Kabinet Kerja. Tapi sudahlah, tidak usah banyak-banyak, dua peristiwa saja sudah cukup membuat hatinya perih apalagi tiga peristiwa.
Sumber
0 Response to "Dua Kali Malu, Harusnya Anies Instropeksi"
Posting Komentar