loading...
Beberapa waktu lalu saat perhelatan final Piala Presiden antara Persija vs Bali United, ada sebuah kejadian yang menjadi viral. Ini terkait Anies yang sempat dihadang paspampres saat akan turun ke podium. Video yang sempat merekam kejadian tersebut akhirnya tersebar dan viral.
Meski sudah dijelaskan, beberapa masih saja nyinyir. Bukan salah Jokowi karena tidak menginstruksikan penghadangan tersebut, sementara itu paspampres hanya menjalankan prosedur. Nama Anies tak ada dalam daftar panitia, sehingga timbul kesalahpahaman. Yang bersangkutan sudah meminta maaf, tapi namanya tukang nyinyir tidak berhenti.
Akun medsos Jokowi pun dikritik dan dibully oleh banyak orang, padahal beliau tidak bersalah dan tidak ada kaitannya. Masalah yang harusnya selesai usai ada kejelasan, seolah terus digoreng. Belum lagi politisi yang ikut-ikut cari muka dengan memberi komentar keras, ikut memeriahkan suasana.
Dan sekarang, Jokowi mengajak Anies masuk ke dalam mobil kepresidenan. Bukan buat keliling kota, tapi untuk meninjau kesiapan dalam penyelenggaraan Asian Games yang kurang setengah tahun lagi. Jokowi dan Anies mengecek rute dari Wisma Atlet ke Bandara Soekarno-Hatta.
Nah, bagi yang nyinyir, berhentilah bikin isu tak jelas lagi yah. Soalnya saya melihat ada netizen yang mencoba nyinyir dan mengatakan ini hanya pencitraan setelah melakukan blunder dengan menghadang Anies turun ke podium. Hahaha, saya merasa kasihan dengan mereka. Selalu saja diliputi rasa tidak senang, dan selalu mencari celah untuk menyalurkan hobi nyinyirnya. Nyinyir kok dijadikan hobi. Dan lebih lucunya, nyinyir dijadikan profesi oleh segelintir orang. You know who I mean.
"Saya mengajak Pak Gubernur (Anis Baswedan) dan Pak Menteri PUPR untuk melihat rute dari sini menuju ke bandara (Soeta)," kata Jokowi seperti diberitakan okeh Tribunnews. Selain jalur tersebut, Jokowi juga akan mengecek rute Wisma Atlet ke kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, untuk memastikan jalur tersebut dalam kondisi layak dilalui para atlet Asian Games. "Ini supaya yang dilewati itu betul-betul kondisinya siap betul. Tempat-tempat kumuh harus diapakan nanti, mungkin bisa dikerjakan oleh Pak Gubernur, bisa dikerjakan oleh Pak Menteri PUPR," kata Jokowi.
Nah ini yang menarik perhatian saya. Mungkin pembaca Seword juga bisa melihat ini. Jokowi ingin jalur yang akan dilewati atlet kondisinya sudah siap dan layak dilalui. Ya, ini adalah sebuah keharusan. Tamu dari luar negeri sudah sewajarnya dijamu dengan berbagai kemudahan, bukan sebaliknya. Masa disuruh lewat jalan Jatibaru, kan tidak lucu.
Jokowi juga ternyata menyinggung tempat kumuh. Harus diapakan nanti, mungkin bisa dikerjakan oleh Pak Gubernur. Nah, entah kenapa saya melihat ini sebagai tantangan buat Anies, meski tidak aneh juga karena Anies adalah kepala daerah yang daerahnya menjadi tuan rumah Asian Games. Sudah pasti sebagian persiapan juga menjadi tanggung jawabnya.
Kira-kira bagaimana cara Anies atasi tempat-tempat kumuh seperti yang dikatakan Jokowi tadi? Rupanya Jokowi bukan hanya sekadar meninjau lokasi, tapi juga memberikan tugas buat Anies. Dan tugas kali ini pastinya sangat berat. Soalnya ini terkait dengan lokasi kumuh.
Dan kita juga sudah tahu betul bagaimana cara kerja Anies dalam menata kota dan mengatasi masalah. Mengatasi masalah kadang dengan menambah masalah baru, menata kota dengan cara yang tak pernah dilakukan sebelumnya. Antimainstream.
Mau melukis tempat kumuh itu? Bisa jadi. Mau tertibkan dan relokasi, ini bukan style Anies. Anies tak cocok pakai style Ahok yang blak-blakan tertibkan kawasan kumuh. Sejauh pengamatan saya, Anies hingga detik ini tidak melakukan relokasi besar-besaran. Dibiarkan saja? Tidak mungkin juga kan, bisa kena tegur nanti sama Pak Jokowi. Mau pakai jurus keberpihakan seperti dalam menata Tanah Abang? Makin parah. Dengan cara berdoa? Lebih tidak mungkin.
Silakan gubernur kerja dengan baik dan sediakan solusi. Semoga saja penyelenggaraan Asian Games berjalan lancar, sehingga kota Jakarta dan Indonesia mendapat citra positif. Jangan sampai bikin malu gara-gara masalah yang seharusnya bisa diantisipasi sejak dini. Jangan sampai ketidaktegasan membuat masalah baru yang pada akhirnya menjadi bahan tertawaan.
Kabarnya 2000 jurnalis asing akan datang meliput acara besar ini. Kalau sampai disorot yang tidak-tidak, silakan ngumpet aja di balik selimut dan tak usah keluar kamar lagi. Kali ini Anies akan diuji sejauh apa dirinya bisa bekerja dengan benar. Kalau masalah lain, okelah, bisa mengelak dan muter-muter buat menghindar. Tapi kali ini dia takkan bisa mengelak.
0 Response to "Akhirnya, Jokowi Ajak Anies Naik Mobil Kepresidenan Tinjau Kesiapan Asian Games. Rupanya Ada Tapinya..."
Posting Komentar