Membongkar Jejak Digital Said Didu, Sang Oposan yang Dipecat Menteri Rini

loading...





Said Didu cukup terkenal di kalangan masyarakat dunia maya. Karena memang ia aktif di twitter.

Mengintip dari laman twitternya, terlihat tweet Said Didu sudah mencapai angka ratusan ribu.




Melalui laman twitternya tersebut, juga diketahui cukup banyak jabatan yang pernah diembannya. Mulai dari Stafsus Menteri ESDM 2014-2016, perekayasa di BPPT, Sekretaris Kementerian BUMN 2005-2010, Ketua Umum PII 2009-2012, Ketua Umum Alumni IPB 2008-2013, Ketua ICMI 2003-2005 dan anggota DPR/MPR 1997-1998.

Ternyata, Said Didu pernah jadi Stafsus Sudirman Said, sang mantan menteri pecatan dan juga cagub gagal, yang kini jadi pendukung Prabowo.

Selain itu, Said Didu juga pernah tercatat sebagai komisaris perusahaan tambang batu bara milik negara, yakni PT. Bukit Asam Tbk.

Said menjadi komisaris PT. Bukit Asam sejak tahun 2015 silam. Ia menggantikan Thamrin Sihite yang juga pernah menjabat sebagai Dirjen Minerba Kementerian ESDM.

Namun, baru-baru ini jabatan Said Didu di PT. Bukit Asam hilang seketika. Ia dicopot sebagai komisaris PT. Bukit Asam Tbk berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Said Didu mengumumkan pencopotannya tersebut melalui akun twitter pribadinya.



Turut berduka cita atas pemecatan Said Didu.

Menteri BUMN, Rini Soemarno menjelaskan alasan pencopotan Said Didu, yakni, Said Didu tidak bisa mewakili pemegang saham dalam mengembangkan perusahaan plat merah tersebut, menjadi lebih baik.

"Kan gini kami sudah katakan dengan Pak Said Didu jadi begini supaya semua sadar bahwa dewan komisaris itu mewakili pemegang saham," kata Rini (31/12).

Selain itu, Rini mengatakan tugas dari komisaris juga bagaimana membangun komunikasi yang baik dengan publik, dalam rangka memajukan perusahaan. Sedangkan Said Didu, dalam berbicara kepada publik tidak mewakili pemagang saham BUMN.

"Oleh karena itu pemikirannya harus sejalan dengan pemegang saham, jadi banyak dalam bicara dalam langkah Pak Said Didu enggak mewakili pemegang saham padahal komisaris itu fungsinya menjaga mengawasi direksi untuk menjalankan kepentingan-kepentingan saham. Ya kan," ujar Rini.

"Tujuannya apa ya perusahaan harus semakin baik juga cara kita dengan masyarakat bagaimana. Pemikiran tentang perusahaan seperti apa, komunikasi ke publik seperti apa, simpel saja," lanjutnya.

Siapa Said Didu sebenarnya?

Berkat kemajuan teknologi informasi, untuk mengetahui karakter seseorang, beserta keberpihakannya kepada siapa, tidak harus dengan melakukan wawancara dan observasi.

Cukup lihat saja akun media sosialnya.

Maka akan terlihat, karakternya seperti apa, siapa capres yang didukungnya, beserta dia pendukung Jokowi atau oposisi?

Sekarang, penulis coba bongkar jejak digital si Said Didu. Dan apa hubungannya dengan pemecatannya tersebut?

Pertama, Said Didu pernah meretweet cuitan pembelaan terhadap Prabowo, terkait kasus pelanggaran HAM, yang juga ada hastag ala oposisinya.



Sudah terlihat kan, dia dukung siapa?

Untuk lebih jelasnya lagi, berikut penulis share jejak digital Said Didu yang lain.




Terlihat dari gambar diatas, Said Didu meretweet video presiden Jokowi yang disambut salam dua jari oleh salah seorang kampret.

Salam dua jari identik dengan siapa? Ayoooo



Dulu waktu Pilpres 2014, Jokowi memang dapat nomor urut 2. Dan salam 2 jari tersebut, Jokowi beserta pendukungnya yang mempopulerkan. Tapi sekarang, jaman sudah berubah, salam dua jari kini milik Prabowo-Sandi, sang rival Jokowi di Pilpres 2019.

Gambar ini juga memberi petunjuk, Said Didu mendukung capres mana?



Gambar selanjutnya, Said Didu terlihat ikut dalam aksi bersama kelompok pendukung Prabowo, 212.



Ayooo. Sudah percaya kan kalau Said Didu itu oposisi pemerintah?

Jadi, kalau Said Didu masih menjabat sebagai komisaris BUMN. Itu sama saja dengan, dia memperjuangkan wanita lain, tapi numpang hidup sama istrinya.

Bandingkan dengan Asman Abnur. Ketika partainya memilih oposisi, ia mengundurkan diri dari kabinet Jokowi.

Walaupun, Asman Abnur pribadi, belum tentu oposisi. Karena, banyak juga kader PAN yang mendukung Jokowi.

Sedangkan Said Didu, nunggu dipecat dulu, baru keluar dari BUMN. Padahal sudah jelas-jelas oposisi.

Silahkan pembaca Seword nilai sendiri, siapa yang tidak tahu diri, Said Didu apa Asman Abnur?

Dan juga, sebenarnya menteri Rini tidak rugi memecat Said Didu.

Karena, cuitannya ini, menunjukkan karakter sejatinya seperti apa.



Suka melecehkan kaum perempuan.



“Selamat liburan dan tahun baru”.



0 Response to "Membongkar Jejak Digital Said Didu, Sang Oposan yang Dipecat Menteri Rini"

Posting Komentar