Salah Kaprah Apa Belagak Dungu? Fadli - Fahri: Kemenangan Mahathir Pertanda Oposisi Menang Di Indonesia!

loading...






Ini tentang pernyataan-pernyataan Fadli Zon dan Fahri Hamzah kepada media, terkait kemenangan koalisi oposisi Pakatan Harapan atas koalisi Barisan Nasional di dalam pemilu Malaysia yang baru berlalu. Kemenangan koalisi oposisi ini menghantarkan Tun M (sapaan akrabnya) atau Mahathir Muhammad menjadi Perdana Menteri Malaysia, menggantikan PM Najib Razak.

Apa kata Fadli Zon? Dilansir detik.com, Fadli Zon menyebut kemenangan Mahathir itu sebagai “tanda-tanda zaman” dan mengaitkannya dengan gerakan #2019GantiPresiden. Seperti yang dicuitkan oleh Fadli Zon di akun media sosial Twitter-nya, Tanda-tanda zaman, selamat pada Mahathir Muhammad yang menang dalam Pemilu dan jadi Perdana Menteri dalam usia 92 tahun”. Dan kemudian dilanjutkannya dengan, "Semakin yakin #2019GantiPresiden."


Pernyataan ini juga diaminkan oleh Waketum Gerindra, Ferry Juliantono, "Keberhasilan Mahathir Mohamad memenangkan pemilihan umum di Malaysia tidak terlepas dari sikap konsisten melawan ketidakadilan yang terjadi di negeri jiran tersebut… Di Indonesia, semangat ganti presiden didukung rakyat. Insyaallah oposisi di Indonesia juga menang," ucap Ferry (detik.com).

Sedangkan Fahri Hamzah juga memprediksi bahwa Presiden Jokowi juga akan tumbang dan dikalahkan oleh oposisi pada Pilpres 2019. Fahri menyebut kemenangan Mahathir Muhammad harus dijadikan pelajaran bagi petahana di Indonesia. "Hati-hati dengan perasaan publik, dengan pikiran publik yang kadang-kadang tidak bisa ditebak oleh lembaga-lembaga survei karena zaman ini zaman yang lebih dinamis. Perasaan publik itu kadang penuh misteri," sebut Fahri. "Tampak-tampaknya memang kita akan memiliki pemimpin baru, orang yang lebih mengerti perasaan masyarakat, yang akan sanggup menjurubicarai perasaan yang tidak terkatakan,” kata Fahri lagi.

Ngebet aman ya semuanya, saking pinginnya menang pada kontestasi Pilpres 2019, mereka jadi salah kaprah (atau memang tidak paham ya?) tentang perbandingan sifat pemerintah dan oposisi di Malaysia. Bahwasanya para warga Malaysia lebih suka Jokowi ketimbang PM Najib, dan ini bukan omong kosong. Pernah beredar curhatan warga Malaysia yang bunyinya kira-kira seperti ini : orang Malaysia pintar namun pemimpinnya bodoh, sedangkan orang Indonesia bodoh tapi pemimpinnya pintar, dalam membandingkan PM Najib dan Presiden Jokowi. Mereka lebih cinta sama Jokowi lho!

Nah, entah Fadli – Fahri ini pura-pura nggak tahu atau memang lupa, bahwa pada tahun 2014, ketika Presiden RI masih SBY dan Joko Widodo akan nyapres waktu itu, Mahathir Muhammad malah mendoakan kemenangan Jokowi. Dilansir kompas.com, ini berita pada tanggal 14 April 2014, ketika Mahathir Muhammad menemui Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri, dia mengatakan kepada Joko Widodo, “Saya doakan Bapak Jokowi menjadi presiden berikutnya”. Makjleb nggak sih berita ini buat Fadli – Fahri? Atau dikiranya masyarakat Indonesia pada nggak tahu ya? Dikiranya dengan mennyebut-nyebut hasil survei dan misteriusnya perasaan publik, kemudian tidak ada yang mengecek gitu apa dan bagaimana sebenarnya sikap Mahathir Muhammad terhadap Presiden Jokowi?



Ow, itu masih belum cukup kah? Jangan khawatir, masih ada lagi nih. Ini malah lebih baru, dilansir medcom.id, diterbitkan pada tanggal 8 Februari 2018. Artikel ini tentang wawancara khusus dengan Tun M bertempat di Malaysia. Di dalam wawancara ini secara gamblang Tun M memuji kepemimpinan Presiden Jokowi. "Saya pernah bertemu dengan Presiden Jokowi. Dia ini seseorang yang memiliki pandangan yang luas. Tidak ada terlihat menjadi otoriter," kata Tun M. "Saya yakin ia bisa membuat konsep demokrasi yang lebih kuat. Rakyat Indonesia saat ini harus lebih paham soal demokrasi. Jokowi juga sangat paham betul itu," ungkap dia. Membandingkan dengan kondisi demokrasi Malaysia di bawah PM Najib kala itu, malah Mahathir menyebut bahwa demokrasi di Malaysia sudah merosot. Oleh karena itu, dia tidak bisa membandingkan antara kedua negara ini.

Bukan hanya Tun M yang memuji Presiden Jokowi. Dilansir jug aoleh medcom.id, pendapat para warga Malaysia yang ternyata iri pada bangsa Indonesia terkait kepemimpinan Presiden Jokowi. Misalnya seorang warga Malaysia bernama Abdul yang mengatakan, “Saya iri dengan kemajuan Indonesia yang sangat pesat saat ini ketika dipimpin Jokowi. Dia juga merupakan sosok yang humble (rendah hati) dan sangat dipuji warga negara lain”. Sementar warga lain yang bernama Mazlan mengaku selalu mengikuti vlog yang dibuat dan diunggah Presiden Jokowi di Youtube.com. "Menarik sekali ada presiden yang seperti itu. Merangkul rakyat dan tidak melupakan rakyat, juga mau berbagi kegiatannya dengan rakyat," puji Mazlan.

Kalau pernyataan Mahathir dan kedua warga Malaysia di atas tidak membuat makjleb Fadli Zon dan Fahri Hamzah, saya nggak tahu deh, entah ini pengibulan atau penyesatan. Entah logika mereka yang sudah terbalik atau memang disengajakan terbalik, demi harapan kemenangan di Pilpres 2019.

Makjleb nggak ya?

(Sekian)


0 Response to "Salah Kaprah Apa Belagak Dungu? Fadli - Fahri: Kemenangan Mahathir Pertanda Oposisi Menang Di Indonesia!"

Posting Komentar