Ratna Sarumpaet Mobilnya Diderek Dishub Langsung Telepon Anies, Kemarin Anggota Dewan Telepon Sandi, Kalau Kita Yang Diderek Telepon Siapa Kawan?

loading...





Anda mungkin sudah melihat video pendek yang ramai beredar di media sosial. Ada seorang Ibu yang marah-marah setelah mobilnya akan diderek oleh petugas Dishub. Ibu itu minta ditunjukkan peraturannya. Akhirnya Ia pun mengancam akan menelepon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan langsung dilakukannya. Akhir video itu memang tidak jelas. Belakangan ketahuan bahwa perempuan itu adalah Ratna Sarumpaet.

Videonya : https://twitter.com/andy_surianto/status/981137769173991426



Katanya saya melanggar. Enggak boleh parkir di sana. Tapi saya enggak lihat ada rambu-rambunya. Tapi yang angkat stafnya. Saya bilang di sini enggak ada rambu-rambunya. Harusnya petugas Dishub berkoordinasi dulu. Dia bilang dia mau bantu. Saya maunya ngomong langsung ke Pak Anies, tapi enggak bisa. Saya enggak mau ambil karena saya enggak salah. Saya minta mobilnya diantarkan. Ini saya begini bukan karena saya Ratna, tapi saya rakyat biasa yang enggak bisa melihat ada kesewenang-wenangan begitu.

Sumber kutipan dan foto : https://kumparan.com/@kumparannews/mobil-ratna-sarumpaet-diantar-dishub-setelah-ngadu-ke-staf-anies?utm_medium=twitter&utm_source=Mobilesite&utm_campaign=Share

Jadi versi Ratna Sarumpaet kejadian itu terjadi di Taman Tebet, Jakarta Selatan. Menurutnya petugas Dishub itu telah berlaku sewenang-wenang. Petugas Dishub itu tak bisa menjelaskan secara jelas mengapa mobilnya diderek. Tak puas mendapat jawaban dari petugas itu, Ratna kemudian berinisiatif untuk menelepon Gubernur DKI Anies Baswedan. Yang mengangkat adalah staf sang Gubernur. Staf itu pun menjanjikan akan membantu Ratna dalam menyelesaikan masalah ini dan membantu Ratna untuk mendapatkan kembali mobilnya. Bagi Ratna, berkat bantuan dari staf Anies, mobilnya segera dikembalikan oleh Dishub. Ratna mengatakan, sebelumnya ia ditelepon oleh petugas Dishub untuk mengambil mobilnya sekitar pukul 10.00 WIB, namun Ratna menolaknya karena tidak merasa bersalah sehingga akhirnya Pukul 11.00 petugas Dishub pun mengantarkan mobil Ratna kembali. Enak bener emang jadi antek Anies Baswedan..

Kemarin Anggota Gerindra Telepon Sandiaga, Kini Ratna Telepon Anies, Kalau Kita Telepon Siapa Kawan?

Gara-gara ini saya jadi mikir. Belum genap satu bulan ada heboh anggota DPRD DKI Jakarta, Fajar Sidik, marah-marah karena mobilnya diderek oleh Dishub. Dia merasa sudah bayar parkir padahal ternyata memang jalan itu tidak boleh dipakai parkir sembarangan. Kader Partai Gerindra ini langsung menelepon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno. Sandi sih menjawabnya aturan berlaku buat siapa saja. Lha kok hari ini giliran Ratna Sarumpaet melakukan hal yang sama dan kali ini yang ditelepon adalah Anies Baswedan.


Pertanyaan saya : memangnya kalau ada masalah ini harus mengadunya langsung ke Gubernur atau Wakil Gubernur? Apa prosedurnya seperti itu? Okelah mereka kenal secara eprsonal, punya nomer seluler pejabat itu, tapi apa iya kalau setiap masalah harus langsung lapor ke pejabat kenalannya itu? Ini kan produk budaya Orde Baru. Di mana kalau kebetulan kita punya relasi dengan kekuasaan maka segala urusan jadi beres bahkan kalau perlu yang salah pun bisa jadi benar. Ini padahal temennya baru jadi Gubernur atau Wakil Gubernur lho. kebayang nggak level belagunya kalau ternyata kenalannya jadi Presiden?

Jaman sekarang itu era keterbukaan, sebetulnya segala sesuatunya lebih gampang daripada pakai jalan pintas seperti itu. Kalau merasa benar ya perjuangkan. Bukan main telepon dan mengadu. Posting di media sosial misalnya, sertakan bukti. Atau kalau mau adu argumen, temui kepala Dishubnya langsung. Bukan potong kompas langsung ke bosnya. Lha kalau warga biasa seperti kita yang nggak punya nomer pejabat ngadunya ke mana coba?

Saya yakin kok nantinya akan ada pembelaan kalau Ratna nggak salah, mobil itu diberikan bukan karena Ratna menelepon staf Anies melainkan petugas Dishub tidak punya alasan kuat, dan sebagainya. Sebab yang mengkritisi banyak dan mereka pasti maunya terkesan aman. Padahal saya rasa petugas Dishub juga nggak mungkin sengawur itu. Logika Ratna ini persis logika Syahrini kemarin saat ketahuan foto di bahu jalan tol Juanda, "Lho kan nggak ada rambu larangannya?". Padahal common sensenya bisa dipakai. Bahu jalan tol itu untuk keadaan darurat, tidak sembarang mobil bisa berhenti. Begitu juga soal parkir kendaraan. Seingat saya di Taman Tebet itu sejak tahun 2017 sudah sering ada razia terhadap mobil yang parkir sembarangan. Walaupun tidak ada rambu aturannya memang di pinggir jalan nggak boleh parkir sembarangan. Area yang boleh dipakai parkir biasanya ada tandanya seperti garis bagi untuk slot parkir.


0 Response to " Ratna Sarumpaet Mobilnya Diderek Dishub Langsung Telepon Anies, Kemarin Anggota Dewan Telepon Sandi, Kalau Kita Yang Diderek Telepon Siapa Kawan?"

Posting Komentar