loading...
Lucu sekali ini Bung Natalius Pigai. Seorang aktivis HAM melarang-larang Permadi Arya untuk lapor polisi dan menudingnya tidak mengerti hukum. Lucu sekali ini Bung Pigai meminta polisi menghentikan kasus hukum yang menjerat Rocky Gerung, namun tidak berkoar untuk membela Ahok. Bang Pigai, izinkan saya bertanya, apakah menertawakan Anda, saya melanggar HAM?
Hahaha. Ngakak sampe sikspek.
Maafkan saya sebelumnya, jika di awal, tengah, dan akhir artikel saya, saya suka tertawa terbahak-bahak. Mengapa? Karena sangat lucu orang ini. Maka maafkan saya sekali lagi jika setiap kali ingin membahas Natalius Pigai, seorang aktivis hak asasi manusia, malah melarang orang sebagai warga negara Indonesia melaporkan kasus Rocky Gerung.
Natalius Pigai, SIP, lahir di Paniai Papua, adalah seorang aktivis Indonesia. Ia adalah seorang dari 11 anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia periode 2012-2017. Artinya sekarang dia sudah bukan lagi anggota Komnas HAM, karena tahun ini sudah 2018. Hahaha.
Pigai ini mendapatkan gelar sarjana ilmu pemerintahan dari Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa di Yogyakarta pada tahun 1999. Artinya sudah sekitar 20 tahun ia lulus dari gelar sarjananya. Apakah dia sudah lupa bagaimana pendidikan ilmu pemerintahannya? Hahaha.
Pendidikan nonformal yang diambilnya adalah Pendidikan Statistika di Universitas Indonesia, Pendidikan Peneliti di LIPI, dan Kursus Kepemimpinan di LAN. Ya, dia perlu mengikuti kursus kepemimpinan. Hahaha.
Hahaha. Ngakak sampe sikspek.
Karirnya Natalius Pigai pun sepertinya baik. Dirinya pernah menjadi staf di Yayasan Sejati, Yayasan Cindelaras (bukan Cinderella ya! Hahaha!) Ketua Lembaga Studi Renaissance , Ketua Asosiasi Mahasiswa Papua Internasional, Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan terakhir tercatat dirinya adalah Anggota Komnas HAM RI periode 2012-2017.
Sekarang dirinya belum menjabat apapun, setahu saya. Atau dia sudah masuk ke dalam alumni 212? Saya pun tidak tahu. Orang ini yang pasti di dalam telewawancara yang dilakukan di i-News, mempertontonkan ketidakberesan dalam pemikirannya yang melarang Permadi Arya melaporkan ke polisi. Hahaha.
Sebenarnya Natalius Pigai ini tidak melarang langsung, namun menyuruh polisi untuk menghentikan penyidikan karena tidak lolos uji materiil dan formil. Tahu apa dia tentang uji materiil dan formil? Dari sekolah ilmu pemerintahannya? Hahaha.
Mantan Kimisioner Komnas HAM ini mengkritik Jokowi terkait janji-janjinya di Papua. Apa yang dia kritik? Mari kita simak aiibinya.
Di tingkat nasional yang kami hitung itu kurang lebih 66 janji presiden yang secara langsung dan tidak tercatat itu lebih dari mungkin ratusan, lebih dari itu. Di Papua saja, 39 janji. Setelah kami hitung di Papua hanya dua yang realisasi…
Hanya dua itu dari 39 janji. Di tingkat nasional dari 66 janji itu masih didalami bahwa tidak semua janji itu telah ditepati secara baik dan benar…
Jadi setelah mengevaluasi, mengukur antara perkataan dan perbuatan oleh presiden, janji-janji oleh presiden ternyata tahun yang keempat ini rata-rata tidak menepati janji...
Beberapa waktu lalu kita juga lihat hampir sekian puluhan orang mati di Asmat. Pada saat yang sama lebih dari 40 orang mati di Kabupaten Dogiya di Papua. Di tempat lain juga mengalami hal yang sama. Karena ini jaminan kepastian hidup yang tidak begitu mampu ditepati oleh presiden…
Janji-janji yang tidak mampu ditepati presiden maka rakyat Indonesia mencabut kedaulatannya karena kedaulatan itu dimiliki oleh rakyat. Kedaulatan tersebut diberikan oleh presiden pada saat pemilihan. Rakyat kalau merasa janji-janji dan harapannya tidak terpenuhi, rakyat berhak mencabut kedaulatannya tersebut
Penjelasan Natalius Pigai yang tidak jelas. Hahaha. Sumber bisa diakses di sini.
Izinkan saya untuk membantah Natalius Pigai, yang mengkritik pemerintahan Joko Widodo. Begini bantahan saya kepada Natalius Pigai.
Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha. Hahahaha
Hahaha. Ngakak sampe sikspek. Apakah saya melanggar HAM dengan menertawakan Bung Pigai? Saya tidak menertawakan hal yang lain dari diri Anda, selain dari pemikiran Anda yang menurut saya sangat sempit.
Betul kan yang saya katakan?
0 Response to "Pigai, Dengan Menertawakan Anda, Apakah Saya Melanggar HAM? Hahaha!"
Posting Komentar