Luar Biasa, Dhani Lebih Mementingkan 2019 Ganti Presiden Dibanding Nasib Dirinya

loading...





Dhani benar-benar sudah bermatamorfosis menjadi sosok yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Dhani tidak lagi jadi sosok yang egois, mementingkan kepentingan diri sendiri, serta mempertebal dompet. Dhani benar-benar peduli terhadap nasib Gerindra dan PKS yang ingin sekali tahun 2019 ganti presiden.

Sejak mulai jarang muncul di TV, dan sejak kalah di Pilkada Bekasi, nasib buruk sepertinya mulai mendatangi Dhani. Alih-alih kembali fokus bermusik setelah kalah di Pilkada, Dhani justru tetap ikut campur dalam urusan politik. Ia memilih mendukung Anies dan Sandi karena memang begitu benci sama Ahok.


Kebenciannya kepada Ahok dilampiaskan dengan cacian dan makian yang tidak sopan. Dhani menghiasi mulutnya dengan ucapan kotor dan rasis. Ujung-ujungnya, Dhani dilaporkan ke polisi dengan tuduhan menebar kebencian. Saat ini, kasus Dhani sudah masuk tahap persidangan.

Kebencian kepada Ahok ternyata menular kepada Jokowi. Dhani ikut-ikutan membenci Jokowi. Boleh dikatakan, kelompok yang membenci Ahok memang hampir pasti akan membenci Jokowi juga, termasuk Dhani. Dhani ikut-ikutan mengampanyekan #2019GantiPresiden meskipun dirinya sedang dalam posisi sulit.

Terdakwa kasus ujaran kebencian (hate speech) Ahmad Dhani menghadiri sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Dhani tampak mengenakan kaus #2019GantiPresiden.

Dhani tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl. Ampera Raya, Jakarta Selatan, pukul 15.00 WIB Senin (16/4/2018). Dhani datang didampingi dengan Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) dan anaknya, Abdul Qodir Jaelani.

Dhani sempat bicara soal kabar yang menyebutnya kabur. Dhani menegaskan kabar itu tidak benar.

"Kalau ada berita bahwa Ahmad Dhani kabur dikejar interpol, itu berita dari antek-antek PKI. Itu adalah berita hoax dari antek PKI," ujar Dhani di sesaat baru tiba.

Dhani memang cukup cerdas dalam menebar kebencian. Dhani tentu paham bahwa akan banyak wartawan yang meliput persidangannya. Ini menjadi momen yang pas untuk melampiaskan kebenciannya kepada Jokowi. Ia bisa menunjukkan sikap politiknya kepada khayalak, bahwa ia tetap konsisten berada di kubu anti Jokowi-Ahok. Ini juga bisa menjadi simbol perlawanan terhadap penguasa, terlebih, saat ini dirinya berurusan dengan hukum. Dhani seperti sedang menyampaikan pesan kepada penguasa bahwa dirinya akan tetap melakukan perlawanan.

Tapi sayangnya, Dhani tidak menyadari bahwa dirinya hanya dimanfaatkan oleh oknum yang ingin Jokowi tumbang di Pilpres 2019. Mengapa saya katakan Dhani hanya dimanfaatkan?

Jika #2019GantiPresiden sukses, Dhani tidak akan mendapat keuntungan apa-apa. Kubu yang berhasil menumbangkan Jokowi tidak akan membantu Dhani. Dhani tetap akan dihukum sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukan. Hampir tidak mungkin jika tahun 2019 benar-benar ganti presiden, kasus hukum Dhani bisa menguap. Pemenang Pilpres 2019 mungkin tidak peduli dengan kasus Dhani yang remeh temeh itu.


Tapi jiwa sosial dan kepedulian Dhani memang telah meningkat. Ia lebih memperdulikan nasib orang lain dibanding diri sendiri. Ia masih peduli dengan orang-orang yang sedang berjuang untuk menjegal Jokowi di Pilpres 2019. Ia peduli dengan Gerindra dan PKS yang sudah berjuang keras, bahkan sampai menjual kaos dan mug dengan tagar #2019GantiPresiden agar Jokowi benar-benar kalah di Pilpres 2019.

Entah karena apa tiba-tiba Dhani mau membantu Gerindra dan PKS untuk mengampanyekan #2019GantiPresiden dengan memakai kaos yang bertuliskan #2019GantiPresiden. Apakah Dhani melakukan ini benar-benar tulus dari hati, atau memang ada pendekatan dari PKS agar Dhani mau melakukan hal itu.

Kalau bagi saya, lebih baik Dhani fokus memikirkan diri sendiri. Lebih baik pikirkan bagaimana caranya agar bisa menghadapi persidangan, membawa argumen dan bukti yang kuat agar bisa menang di pengadilan. Lebih baik berfikir bagaiamana menjalani hidup setelah kasusnya selesai. Bukan malah memikirkan bagaiamana caranya agar Jokowi bisa kalah di Pilpres 2019.

Tapi ini jalan yang ditempuh Dhani. Bagi pendukung Jokowi dan Ahok, Dhani memang telah menjadi sosok yang antagonis, dari musisi hebat dan memiliki banyak penggemar, berubah menjadi provokator dan penebar kebencian. Namun hal itu tidak jadi masalah. Pasalnya, bagi kubu kontra Jokowi dan Ahok seperti Gerindra, PKS, FPI, Alumni 212, Dhani adalah pahlawan. Dhani dianggap sosok yang sedang berhijrah dari dunia artis, menuju dunia yang lebih religius. Dhani berani meninggalkan kehidupannya di musik, demi bersama-sama membela agama, untuk mewujudkan misi besar mengganti presiden di tahun 2019.



0 Response to "Luar Biasa, Dhani Lebih Mementingkan 2019 Ganti Presiden Dibanding Nasib Dirinya"

Posting Komentar